Kepada bro... sista, agan, momod and mimin semua...
Ini ada salah satu cerita yang sangat ringan, namun patut kita yakini kebenarannya dan pantas kita tiru. Karena terkadang yang sangat kita anggap "remeh" sekaligus sangat "sederhana" malah merupakan pintu awal terbukanya sebuah jalan menuju kepada sebuah kesuksesan.
Ini ada salah satu cerita yang sangat ringan, namun patut kita yakini kebenarannya dan pantas kita tiru. Karena terkadang yang sangat kita anggap "remeh" sekaligus sangat "sederhana" malah merupakan pintu awal terbukanya sebuah jalan menuju kepada sebuah kesuksesan.
Di sebuah bangsa pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.
Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.
Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.
Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap;
“Rakyatku, lihatlah panglimamu...!
Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?”
“Rakyatku, lihatlah panglimamu...!
Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?”
Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, “Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih”.
Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu.
Tukang minyak menjawab, “Tunggu sebentar!”
Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong.
Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong.
Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!
Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak.
Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya,
“Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus- menerus akan melahirkan keahlian.”
Dari cerita diatas, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu:
Betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!
Hal yang mungkin, sebagian dari kita telah mengabaikannya...andai saja ini juga dimulai oleh suatu periode masa kepemimpinan dalam pemerintahan sebuah Negara, yang tercipta dari model "regenerasi" masa kepemimpinan, sepertinya alangkah tenteram dan sejahtera masyarakatnya, karena permasalahan yang dihadapi sepertinya tidak jauh-jauh berbeda, hanya cakupan skala dan strateginya saja yang mungkin terus dirubah sesuai dengan tuntutan peradaban manusia yang senantiasa berkembang.
Betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!
Hal yang mungkin, sebagian dari kita telah mengabaikannya...andai saja ini juga dimulai oleh suatu periode masa kepemimpinan dalam pemerintahan sebuah Negara, yang tercipta dari model "regenerasi" masa kepemimpinan, sepertinya alangkah tenteram dan sejahtera masyarakatnya, karena permasalahan yang dihadapi sepertinya tidak jauh-jauh berbeda, hanya cakupan skala dan strateginya saja yang mungkin terus dirubah sesuai dengan tuntutan peradaban manusia yang senantiasa berkembang.
Namun demikian, kita tidak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya tidak ada
seorang manusia pun yang memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk waktu
nanti apalagi untuk hari esok, kita semua berangkat dari pengetahuan
dan pengalaman dimasa yang lalu. Oleh karena itu mari kita bersama songsong kemajuan Indonesia yang lebih baik dengan aneka keberagaman masyarakat yang kita miliki....
Jadi, hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggungjawab dan lain sebagainya.
Mari kita siap melatih, memelihara dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan, sehingga karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.
Sekali lagi... Kebiasaan yang diulang terus-menerus, akan melahirkan keahlian!
Dengan demikian, tidak "bijak" jika kita senantiasa melihat ke belakang, namun yang "mesti" kita tanamkan kepada generasi penerus adalah, ilmu & pengetahuan apa yang anda miliki sebagai bekal menuju masa depan yang gemilang...
Semoga bermanfaat...
Salam hangat.
0 komentar:
Post a Comment