Selamat atas tersusun'y dewan komisaris-direksi NKRI Holding....

728x90 AdSpace

Kolamz Post
Theme images by Colonel. Powered by Blogger.
Wednesday 2 March 2016

Sejarah “Kaki Besi” Kereta Api Bagian V {Daftar Stasiun}


Setelah kita berkelana ke berbagai tempat di berbagai 'belahan' dunia, termasuk ke tanah air Indonesia, maka kini saatnya untuk kembali ke 'pangkalan' KA, yakni stasiun, sebuah tempat dimana Kereta Api diijinkan berkenti, menaik-turunkan penumpang dan serta berbagai kegiatan lain yang diperlukan. 

Ini jelas berbeda dengan moda transportasi darat lainnya, yang "tidak" memiliki jalan sendiri akan tetapi diperbolehkan berhenti di sepanjang tempat (tepi) jalan yang dilaluinya.

Nah... dari ini, untuk melengkapi perjalanan gerbong "Kaki Besi" Kereta Api, berikut kami postingkan daftar stasiun-stasiun Kereta Api Dunia, termasuk Stasiun Kereta Api yang ada di tanah air tercinta, Indonesia.

  

Stasiun dan Kereta Api, tentu dua hal yang tidak dapat dipisahkan, layaknya mobil dan garasi di dekat rumah anda.

Dan sebagaimana diketahui bahwa Kereta Api adalah salah satu sarana transportasi yang sangat penting, yakni semenjak ditemukan pertama kalinya oleh George Stephenson, dan kini Kereta Api sudah menjadi gaya hidup transportasi dunia. Bahkan sesuai perkembangan jaman, makin banyak model-model "Kaki Besi" Kereta Api yang dikembangkan oleh para penemu, mulai dari Kereta Uap, Kereta Listrik, hingga penemuan abad ini adalah penemuan Kereta Api yang menggunakan teknologi magnet, seperti Kereta TR-09 (ICE/Inter City Express) milik Jerman maupun Kereta Api Sinkanzen dari Jepang dan lain sebagainnya. 



Tapi bukan hanya Kereta Api saja yang terus mengalami kemajuan, Stasiun Kereta Api-pun tak mau kalah. banyak sekali stasiun "Kaki Besi" Kereta Api yeng mempunyai arsitektur bangunan yang canggih, futuristik, dan eksotis. 

Itu semua demi memberikan kesan yang mendalam serta kenyamanan bagi para penggunanya maupun kepada Negara yang telah mampu memproduksinya, setidaknya beradaban manusia sudah mulai bergeser bukan hanya kepada kebutuhan akan moda transportasi massal yang murah semata, namun telah sampai kepada tatanan "selera" yang memiliki kelas tersendiri.

Nah berikut adalah daftar 10 stasiun "Kaki Besi" Kereta Api dengan arsitektur terbaik di dunia

1. Berlin Hauptbahnhof, Jerman






Berlin Hauptbahnhof adalah stasiun kereta terbesar di Eropa, Berlin Hauptbahnhof mempunyai konstruksi bangunan yang sangat modern, serta mempunyai arsitektur bangunan yang futuristik. Keseluruhan konstruksi stasiun kereta ini rampung pada tahun 2006. Stasiun ini mempunyai 2 tingkat, 14 bagian serta 80 stand toko yang kesemuanya dibuat senyaman mungkin bagi para pengunjung mengingat stasiun ini adalah stasiun kereta yang sangat vital di jerman. Bangunan ini terdiri dari logam dan panel kaca yang memungkinkan cahaya matahari bersinar ke dalam gedung.
 

2. Kuala Lumpur railway Station, Malaysia






Stasiun kereta di Malaysia sebenarnya adalah stasiun kereta yang cukup tua, pambangunan stasiun in ipun baru selesai pada tahun 1920, jadi jangan heran jika bentuk konstruksi bangunan ini sangat bergaya kekuno-kuno-an. Tapi jangan salah, walaupun gayanya kuno, stasiun kereta ini tetap nampak elegan. Hal ini karena memang konstruksi bangunan ini memadukan gaya barat dan melayu, sehingga kesan kuno yang tampak justru makin menambah nilai historis dan budayanya, Bahkan beberapa orang justru menilai bahwa stasiun ini lebih cocok bila disebut dengan kastil.


3. North Park Cable Way, Austria



 
North Park cable way adalah salah satu stasiun terbesar di Austria yang terletak di Kota Innsbruck. Konstruksi arsitektur bangunan North Park Cable Way ini dirancang oleh studio arsitek Zaha Hadid. Walaupun Atap bangunan stasiun ini dibuat seperti bentuk gelombang yang abstrak, namun justru atap inilah yang menambah kesan futuristik tasiun kereta ini.

4. La Gare de Strasbourg, Perancis







 
Stasiun kereta La Gare de Strasbourg pertama kalinya dirancang pada tahun 1883 oleh seorang arsitek asal Berlin bernama Johann Jacobsthal, kemudian direnovasi lagi pada tahun 2007. Dalam renovasi ini, ditambahkan rangka kaca serta 120 meter konstruksi kaca di bagian luar, sehingga stasiun ini nampak bagaikan permata yang bersinar bila diterpa oleh sinar matahari.


5. Stasiun Kanazawa, Jepang



 
Arsitektur pertama yang akan dilihat oleh pengunjung di stasiun ini adalah sebuah gerbang besar dengahn tinggi 14 meter layaknya gerbang tradisional ala Jepang, sedngkan di dalam stasiun, arsitektur yang paling mengesankan adalah Kubah yang mencakup bagian yang menghubungkan bagian timur dan barat terdiri dari 3.000 panel kaca. Stasiun ini juga dikenal sebagai stasiun yang memadukan gaya tradisional berbasis kayu dengan arsitektur modern berbasis logam.


6. Southern Cross Station, Australia




 
The Southern Cross Station adalah stasiun kereta yang terletak di Melbourne. Sebagai salah satu stasiun kereta paling vital di Australia, maka tak heran jika arsitektur bangunan stasiun ini sangat mengesankan. Fitur yang paling menarik dari bangunan ini adalah atap bergelombang. bahkan saking mengesankanya, Stasiun ini sampai dianugerahi Lubetkin Prize oleh the Royal Institute of British Architects, yaitu sebuah penghargaan untuk bangunan baru berarsitektur tinggi yang terletak di luar uni eropa.


7. Estacion de Atocha, Spanyol




 
Pernahkah kalian melihat hutan di dalam stasiun, jika belum pernah, silahkan kalian mengunjungi Estacion de Atocha di Spanyol. Keran memang di dalam stasiun ini dibuat sebuah miniatur taman yang menyerupai hutan rimba untuk menambah kesan alam di stasiun ini. Stasiun ini awalnya dibuat pada tahun 1851, kemudian pada tahun 1992, mulailah ditambahkan hutan mini seluas 4.000 meter karya Rafael Moneo.


8. Chatrapati Shivaji Terminus, India



 
Stasiun ini terletak di kota Mumbai dan merupakan salah satu stasiun tersibuk di India. Chatrapati Shivaji Terminus dirancang oleh Frederick William Stevens, seorang arsitek Inggris. Nilai arsitektur tinggi yang ada di dalam stasiun ini adalah adanya pembauran dua model arsitektur yaitu antara model gothic barat dengan model india tradisional, sehingga dinilai mem punyai nilai lebih bagi dunia arsitektur abad ke-19an. Pada tahun 2004 stasiun ini ditulis di daftar situs Warisan Dunia sebagai salah satu bengunan warisan dunia


9. Antwerpen Central Station, Belgia






Stasiun ini dibangun antara tahun 1895 sampai 1905. Kereta Api Katedral. Stasiun kereta ini mempunyai bentuk bangunan yang unik, yaitu seperti gereja dengan kubah besar di atapnya, serta kubah kecil di sisi-sisi pojok bagian atas bangunan, oleh karena itu maka tek heran jika masyarakat luas lebih sering menyebut stasiun ini sebagai stasiun kereta Katedral

10. St Pancras Station, Inggris






Stasiun kereta ini terletak di London Inggris dan dibangun antara tahun 1864 sampai 1868. Arsitektur bangunan ini sangat mengesankan, Sesuai dengan tahun pembuatanya, Bangunan ini mempunyai suasana kuno yang sangat kental, dengan arsitektur khas Britania serta dipadukan dengan gaya Gothik terang. Di stasiun ini juga terdapat dua patung setinggi 9 meter yang terbuat dari perunggu. Di stasiun ini pulalah ada bar sampanye terpanjang du dunia (kapan kita dapat berkeliling dunia gan....)
Agar lebih afdol dan "cinta" Indonesia berikut ini, adalah deretan sejarah stasiun "Kaki Besi" Kereta Api di Indonesia tempoe doeloe yang merupakan warisan dari para penjajah di bumi "Nusantara". dalam usahanya untuk mengangkut senjata, logistis serta hasil bumi. 


Dan inilah 10 Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia, cikal bakal dari pembangunan dimasa kini:





10. Stasiun Ijo (1880)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia


   
Stasiun Ijo (IJ) adalah stasiun kereta api yang terletak di sebelah barat Stasiun Gombong. Secara administratif, stasiun ini berada di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Selain sebagai stasiun persilangan, fungsi lainnya adalah sebagai pengontrol terowongan jalur rel (disebut Terowongan Ijo) yang berada di sisi timur stasiun ini.



Pengelolaan stasiun yang terletak pada ketinggian +25 m dpl ini berada di bawah Daerah Operasi 5 Purwokerto. Stasiun yang dibangun pada pertengahan tahun 1880-an ini jarang disinggahi oleh kereta api. Stasiun berperon sisi ini memiliki tiga jalur rel.





9. Stasiun Malang Kotalama (1879)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia

  
Stasiun Malang Kotalama (MLK) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kecamatan Sukun, Malang. Stasiun yang berada pada ketinggian +429 m dpl ini berada di Daerah Operasi 8 Surabaya. Stasiun ini merupakan stasiun KA paling selatan yang berada di Kota Malang, dan tertua, dibangun pada tahun 1879.



Penambahan nama Kotalama dimaksudkan untuk membedakan dengan Stasiun Malang Kotabaru yang dibangun belakangan. Dari Stasiun Malang Kotalama terdapat percabangan rel yang menuju ke Dipo Pertamina.





8. Stasiun Surabaya Kota (1878)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia

  
Stasiun Surabaya Kota (SB) yang populer dengan nama Stasiun Semut terletak di Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Letaknya sebelah utara Stasiun Surabaya Gubeng dan juga merupakan stasiun tujuan terakhir di kota Surabaya dari jalur kereta api selatan pulau Jawa yang menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta dan Bandung serta Jakarta.



Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Baru dalam masa kemerdekaan, Jawatan Kereta Api mengadakan layanan kereta api antara Jakarta dan Surabaya Pasar Turi melalui Semarang.



Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu.



Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tanggal 11 Nopember 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.





7. Stasiun Purwosari (1875)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia

   
Stasiun Purwosari (PWS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +98 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.





6. Stasiun Solo Balapan (1873)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia


 

Stasiun Solo Balapan (kode: SLO, +93m) adalah stasiun induk di Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang. Stasiun ini didirikan oleh jaringan kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873)





5. Stasiun Kedungjati (1873)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia


Stasiun Kedungjati (KEJ) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kedungjati, Kedungjati, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 m dpl ini berada di Daerah Operasi 4 Semarang. Stasiun Kedungjati diresmikan pada bulan 21 Mei 1873.



Arsitektur stasiun ini serupa dengan Stasiun Willem I di Ambarawa, bahkan dulu beroperasi jalur KA dari Kedungjati ke Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi pada tahun 1976. Pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati yang tadinya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap dari seng setinggi 14,65 cm.





4. Stasiun Ambarawa (1873)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia


Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.



Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.





3. Stasiun Lempuyangan (1872)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia


Stasiun Lempuyangan (kode: LPN, +114 m dpl) adalah stasiun kereta api yang terletak di Kota Yogyakarta, berjarak sekitar 1 km di sebelah timur dari stasiun utama di kota ini, yaitu Stasiun Yogyakarta.



Stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan.





2. Stasiun Semarang Tawang (1868)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia

  
Stasiun Semarang Tawang (kode SMT) adalah stasiun induk di Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang yang melayani kereta api eksekutif dan bisnis. Kereta api ekonomi tidak singgah di stasiun ini. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar tertua di Indonesia setelah Semarang Gudang dan diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 untuk jalur Semarang Tawang ke Tanggung.



Jalur ini menggunakan lebar 1435 mm. Pada tahun 1873 jalur ini diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan dan melanjut hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta.





1. Stasiun Semarang Gudang / Tambaksari (1864)



Stasiun Kereta Api Paling Tua Di Indonesia


Stasiun ini dibangun pada tanggal 16 Juni 1864 yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Baron Sloet van de Beele. Untuk pengoperasian rute ini, pemerintah Belanda menunjuk Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), salah satu markas NIS yang sekarang dikenal sebagai Gedung Lawang Sewu. Dan tepatnya pada 10 Agustus 1867 sebuah kereta meluncur untuk pertama kalinya di stasiun ini.





Nah untuk mengetahui hasil pembangunan di era saat ini dalam dunia perkeretaapian Indonesia, dibawah ini adalah penampakan setelah renovasi dan atau pemugaran dari stasiun-stasiun "Kaki Besi" Kereta Api "kuno" di Indonesia yang merupakan "harta" karun peninggalan para penjajah Indonesia, seperti telah kami tulis diatas, sebagai berikut:




Di Indonesia, ada ratusan stasiun yang tersebar di Sumatra dan Jawa. Ada stasiun besar, stasiun kecil, dan stasiun sedang. Ha, kali ini saya akan berbagi informasi tentang stasiun-stasiun terbesar di Indonesia. Stasiun-stasiun di bawah  ini melayani pemberangkatan utama untuk jalur-jalur di Pulau Jawa. Stasiun-stasiun ini juga mempunyai Depo Induk Kereta Api. Daripada berlama-lama, inilah stasiun-stasiun nya.



1. Stasiun Gambir
    





Stasiun ini melayani semua kereta api kelas bisnis dan eksekutif untuk pemberangkatan utama di Pulau Jawa. Selain itu, stasiun ini juga menjadi tempat pertemuan utama untuk pegawai-pegawai PT KAI Daop 1 Jakarta. Stasiun ini mempunyai 3 tingkat. Tingkat pertama, terdapat ATM, aula utama, loket, beberapa resoran dan toko. Tingkat kedua, terdapat restoran cepat saji dan kafetaria. Sedangkan tingkat ketiga, terdapat Peron yang terdiri dari 4 jalur. 
 
Kereta api yang mengakhiri tujuannya di sini antara lain, KA Bima dari Surabaya Gubeng, KA Argo Bromo Anggrek dari Surabaya Pasarturi, KA Taksaka dari Yogyakarta, KA Argo Dwipangga dari Solo Balapan, Argo Muria dari Semarang Tawang, KA Argo Parahyangan dari Bandung. Dan sebenarnya masih banyak lagi. 


2.  Stasiun Bandung (Stasiun Hall)

 
 


 
Mengapa disebut stasiun hall. Ya, karena stasiun ini meskipun tidak semegah Stasiun Gambir, tapi mempunyai bangunan yang cukup luas, seperti aula besar. Stasiun ini terpilih sebagai stasiun terbesar kedua, karena stasiun ini memang cukup besar, mempunyai 6 jalur, mempunyai Dipo Induk (terbesar ketiga setelah Sidotopo dan Jatinegara) serta mempunyai bengkel-nya kereta.
 
Stasiun ini merupakan stasiun kereta api utama di Kota Bandung selain Kiaracondong. Juga melayani perjalanan jauh di Pulau jawa. Kereta api utamanya, adalah KA Argo Parahyangan tujuan Gambir, KA Turangga tujuan Surabaya Gubeng, dan KA Lodaya tujuan Solo Balapan.



3.  Stasiun Yogyakarta

 
 



Siapa yang tidak mengenal Stasiun Yogyakarta. Stasiun yang biasa disebut Stasiun Tugu ini, merupakan satu-satunya stasiun yang masih menjaga kelestarian budaya Jawa-nya. Stasiun ini menggunakan 3 bahasa, yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Stasiun ini memang cukup megah, mempunyai 6 jalur yang terbagi dua, 3 jalur di peron selatan, 3 jalur lagi di peron utara. Uniknya, stasiun ini mempunyai tempat makan dan istirahat dengan nuansa bangunan adat Jawa. Pastinya, semakin menciptakan nilai postif tersendiri.
 
Stasiun Tugu ini sekarang juga sudah mempunyai terowongan yang menghubungkan peron selatan dengan akses keluar via Pasar Kembang. Stasiun bertingkat dua ini menjadi stasiun kereta api tersibuk di Pulau Jawa, karena stasiun ini berada di perlintasan KA yang ramai. Dari pagi, siang dan malam, volume melintasnya kereta api bisa dibilang, tetap tidak berubah.
 
Stasiun ini juga menjadi tempat pertemuan utama untuk pegawai-pegawai PT KAI Daop 6 Yogyakarta. Kereta api utamanya, KA Taksaka tujuan Gambir, KA Sancaka tujuan Surabaya Gubeng, dan KA Senja Utama Yogya tujuan Pasar Senen.




4.  Stasiun Surabaya Gubeng

 

Stasiun ini adalah stasiun kereta api terbesar di  Jawa Timur. Merupakan stasiun induk dari Daop 8 Surabaya. Dulu, pernah saya lihat, stasiun ini selalu terdapat musik khas Surabaya (tapi, nggak tau judulnya) ketika ada kereta yang datang. Tetapi, nggak tahu kalau sekarang. 

Stasiun ini unik, karena mempunyai dua sisi yang secara fungsional berbeda. Bangunan sisi barat, digunakan untuk pemberangkatan dan kedatanganKA Ekonomi dan Ekspres. Sedangkan bangunan sisi timur, untuk pemberangkatan dan kedatangan KA Bisnis dan Eksekutif. Perbedaan fungsional inilah yang terkadang, juga merubah nama di kalangan masyarakat. Yaitu Gubeng Lama dan Gubeng Baru.
 
Stasiun ini mempunyai Balai Yasa Lokomotif yang terletak di sebelah timur laut stasiun. stasiun ini juga merupakan tempat pemberangkatan KA utama di Kota Surabaya dengan enam jalur utamanya. Kereta api yang mengawali perjalanannya dari sini antara lain, KA Argo Wilis tujuan Bandung, KA Bima tujuan Gambir, dan KA Pasundan tujuan Kiaracondong, dan masih banyak lagi.



5.  Stasiun Pasar Senen

 
      

 
Stasiun ini menjadi stasiun utama yang melayani pemberangkatan dan kedatangan semua kereta api kelas ekonomi yang tujuan Jakarta. Stasiun ini hampir mirip dengan Stasiun Yogyakarta. Terdapat bangunan yang memisahkan jalur-jalur KA-nya. Mempunyai 6 jalur juga, dengan 3 jalur utamanya berada di tengah kedua bangunan stasiun ini.
 
Saya sendiri tidak begitu banyak mengenal banyak tentang stasiun ini. Tetapi, saya tau kereta api yang mengakhiri perjalanannya di sini, antara lain KA Progo tujuan Lempuyangan, KA Senja Utama Semarang tujuan Semarang Tawang, KA Gaya Baru Malam Selatan tujuan Surabaya Gubeng, KA Tegal Arum, tujuan Tegal, dsb.



6.  Stasiun Solo Balapan



Stasiun ini berada di Kota Solo. Terkenal dengan lagu campursari-nya yang berjudul 'Stasiun Balapan Solo' yang dinyanyikan Didi Kempot. Stasiun ini mempunyai jalur yang cukup banyak. 5 jalur utama yang berada di tengah. dan 7 jalur yang dijadikan spoor simpan. Tapi, saya nggak tau 7 jalur itu masih utuh apa nggak sekarang. 


Stasiun ini masih berada di lingkup Daop 6 Yogyakarta. Meski tidak mempunyai Dipo Traksi sendiri, banyak kereta api yang mengawali perjalanannya dari stasiun ini, antara lain, KA Lodaya tujuan Bandung, KA Argo Lawu tujuan Gambir, KA Argo Dwipangga tujuan Gambir dan KA Ekepress lainnya. 


7.  Stasiun Semarang Tawang



 

Stasiun ini terkenal dengan lagu Gambang Semarang-nya yang di-setel ketika ada kereta api yang datang. Stasiun ini berada di Semarang Utara, hampir mendekati laut. Dan karena itu, stasiun ini banyak terjadi banjir rob dari laut. Sampai-sampai pegawai stasiun-nya kuwalahan. Inilah momok terbesar stasiun ini. Pernah, pada suatu waktu, stasiun ini banjir hingga 2 meter. Sehingga, kereta api yang melintas stasiun ini dialihkan ke jalur selatan, seperti Argo Bromo Anggrek dulu.
 
Stasiun ini menjadi stasiun pemberhentian utama semua kereta api untuk perlintasan di jalur utara Pulau Jawa. Antara lain, KA Argo Bromo Anggrek tujuan Pasarturi-Gambir, KA Sembrani tujuan Pasarturi-Gambir, KA Argo Sindoro tujuan Surabaya Gambir.




8. Stasiun Purwokerto

    





Stasiun ini menjadi jantungnya Daop 5. Stasiun ini terkenal dengan panjang stasiun yang melebihi dari stasiun lain. Memiliki 5 jalur utama. Stasiun Purwokerto ini adalah stasiun yang selalu disinggahi oleh kereta api BBM Pertamina. Terkenal dengan Gambang khas Banyumas-an yang di-setel ketika ada kereta yang datang menjadi keunikan tersendiri.


 
Stasiun ini merupakan pemberhentian utama semua kereta api untuk perlintasan di jalur selatan Pulau Jawa. Kereta api yang singgah di stasiun ini antara lain, KA Bima tujuan Surabaya Gubeng-Gambir, KA Argo Lawu tujuan Solo Balapan-Gambir, KA Gaya Baru Malam Selatan tujuan Surabaya Gubeng-Pasar Senen, dsb. Bahkan, tahun lalu, Dipo Induk Purwokerto ini dinobatkan PT KAI sebagai Dipo terbersih di Indonesia.


9. Stasiun Cirebon



Stasiun yang biasa disebut Stasiun Kejaksan ini hanya melayani pemberangkatan dan kedatangan kerat api kelas Eksekutif dan Bisnis. Semua kereta api Eksekutif dan Bisnis yang melalui Cirebon wajib berhenti di stasiun ini. Umumnya kereta api yang melaui Cirebon mempunyai tujuan ke Jakarta.
 
Stasiun ini telah mempunyai terowongan untuk menghubungkan peron utama dengan peron-peron di jalur 5,6,7, karena letaknya yang terlalu jauh dan peronnya pun juga tinggi-tinggi. Stasiun ini depannya masih menggunakan bangunan peninggalan masa Belanda dulu. Tidak ada perubahan di depannya. Stasiun ini merupakan stasiun pertemuan KA Eksekutif dan Bisnis dari jalur utara dan jalur selatan.



10.  Stasiun Madiun
      


Menjadi salah satu stasiun induk, karena di sinilah menjadi bengkel nya kereta api. Terdapat Dipo Lokomotif milik PT INKA. PT INKA inilah yang menjadi pabrik-nya kereta di Indonesia. Di sinilah proses perancangan dan design kereta dilakukan.

 
Di Stasiun Madiun juga sering dilakukan test uji coba kereta yang baru saja dirancang. Stasiun ini cukup ramai di malam hari. Maklum, banyak KA yang lewatnya di malam hari, seperti KA Bima, KA Argo Wilis, KA Turangga, KA Gaya Baru Malam Selatan, KA Mutiara Selatan dan masih banyak lagi.




11. Stasiun Malang




        

Jangan lupakan stasiun ini. Tidak begitu banyak para Railfans Indonesia mengenal banyak tentang stasiun ini. Merupakan stasiun terbesar di Kota Malang. Di Malang sendiri terdapat dua stasiun paling besar, yaitu Stasiun Malang sendiri dan Stasiun Malang Kota Lama. Disebut Malang Kota Lama ini untuk membedakan dengan Stasiun Malang yang baru.
 
Stasiun ini juga melayani perjalanan jarak jauh dengan dua belas jalurnya. Tapi, sekarang nggak tau masih aktif atau nggak 12 jalur itu. Stasiun ini juga mempunyai terowongan yang menghubungkan peron utama dengan peron di jalur 2,3,4. Banyak kereta yang mengakhiri perjalanannya di sini, antara lain, KA Gajayana tujuan Gambir, KA Malioboro Ekspres tujuan Yogyakarta, KA Penataran tujuan Surabaya, KA Tawang Alun tujuan Banyuwangi Baru, KA Matarmaja tujuan Pasar Senen, KA Malabar tujuan Bandung, dsb.



Demikianlah setelah berkelana menyelami Sejarah "Kaki Besi" Kereta Api di Dunia termasuk yang berkembang di negeri tercinta "gemah ripah loh jinawai, tata titi tentrem karta rahardja", Indonesia... kita dapat mengetahui beberapa stasiun tercantik di dunia dan terelok di Indonesia, negeri kepulauan nan eksotik laksana hamparan "surgawi" di planet hijau...  

 
Mari bersama berbenah...


Demikianlah “Sejarah Kaki Besi Kereta Api Dunia, mulai dari awal ditemukannya mesin uap hingga munculnya KA Maglev dengan teknologi canggih saat ini. Kereta Api yang kita saksikan sekarang ini telah melalui perjalanan panjang tidak ubahnya seperti "rangkaian" gerbong ciri khas dari moda transportasi "Kaki Besi" Kereta Api itu sendiri dengan berbagai evolusi dan perkembangan teknologi, bukan tidak mungkin suatu saat bakal ada KA dengan teknologi baru yang lebih canggih dimasa depan (membelah lautan hingga menyelam di kedalaman samudera untuk menghubungkan antar pulau, antar benua).   

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para netizen sekalian. Mohon koreksi jika ada kesalahan info atau tulisan pada artikel kami.
 
 
Salam hangat...
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

3 komentar:

  1. artikelnya bagus sekali...
    ijin share ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dipersilahkan gan...

      sehat & sukses selalu...

      salam hangat
      https://kolamzusu.blogspot.co.id/

      Delete
  2. Mumet mencari situs agen bola yang tepat dan aman ??
    Jangan ambil pusing.. sekarang telah hadir BOLAVITA

    BOLAVITA merupakan situs agen bola, bandar bola, bandar taruhan bola yang terpercaya di Indonesia
    Situs taruhan bola sbobet ibcbet dan pasaran bola terbaik

    BOLAVITA menyediakan berbagai macam jenis permainan untuk anda seperti...
    dominoqq online, bandarq, slot game, tangkas online, number game dan masih banyak lagi.

    Minimal Deposit & Withdraw hanya Rp 50.000,-
    BOLAVITA memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan

    Bonus Spesial
    Cashback 5% - 10%,
    Rollingan Casino 0.5% + 0.7%
    Bonus Akhir Tahun Freebet 1 Juta

    Fasilitas Exclusive
    Proses deposit & Withdraw Super Cepat
    Costumer Service Cantik Dan Profesional Online 24Jam

    Kami Bekerja Sama Dengan Bank Lokal Terbesar Di Indonesia
    * BCA
    * BNI
    * BRI
    * MANDIRI
    * CIMB NIAGA
    * DANAMON
    * DAN SEMUA BANK INDONESIA


    Boss Juga Bisa Kirim Via :
    Wechat : Bolavita
    WA : +6281377055002
    Line : cs_bolavita
    BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )

    ReplyDelete

Item Reviewed: Sejarah “Kaki Besi” Kereta Api Bagian V {Daftar Stasiun} Rating: 5 Reviewed By: widjaja
×
Judul