Buah bibir abad ini bagi
penduduk bumi si planet “hijau”, tak terkecuali para ilmuwan, atariksawan dan
sudah pasti para pecinta dunia astronomi...
Dengan peradaban manusia yang
semakin bekembang, teknology semakin canggih tentu usaha manusia untuk
"berkelana" ke berbagai sudut "tata surya" akan sangat
memungkinkan, demikianlah yang terjadi pada pengunaan remote antar satelite
dalam mengoperasikan sebuah kendaraan bagi proses sebuah penelitian antar
planet, planet "merah" mars, saat inilah peradaban manusia sedang
bergaung...
Mars
menjadi nama planet prioritas utama dari beberapa planet yang tengah diteliti
oleh NASA. Apalagi, baru-baru ini Badan Antariksa Amerika itu menemukan
kandungan air yang terdapat di dalam permukaan Planet Merah tersebut. Kontan,
spekulasi bahwa Mars layak ditinggali manusia pun mencuat.
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi oksida di permukaan planet Mars.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana.
Benar atau salah, pasti atau tidaknya, semua masih menjadi tanda tanya besar. Yang pasti, NASA memang masih mencari titik terang apakah planet yang memiliki bulan Phobos dan Deimos ini akan bisa dihuni umat manusia di masa mendatang.
Meski
begitu, beberapa kalangan peneliti optimistis bahwa manusia bisa tinggal di
Mars pada nantinya. Berbagai langkah bahkan dipersiapkan NASA agar nantinya
proses kolonialisasi manusia di Mars dapat berjalan lancar. Namun, dengan
segala macam sokongan
teknologi yang diusahakan, apakah memang nantinya Mars bisa menjadi
tempat yang layak ditinggali manusia untuk menggantikan Bumi?
Para
peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan, kondisi
di planet Mars akan membuat manusia meninggal dalam waktu 68 hari.
Menurut
mereka, butuh teknologi yang canggih sebelum manusia bisa menetap di Mars.
Salah satu penyebab, manusia tidak bisa tinggal lama di Mars, karena kadar
oksigen di planet itu akan terkuras dalam waktu sekitar dua bulan.
Berikut
5 Alasan Kenapa Manusia Tidak Mampu Hidup di Planet Mars versi teknosains:
1.
Gravitasi
Tingkat
gravitasi di Mars diketahui sebesar 38 persen sehingga masih bisa memungkinkan
bagi para manusia untuk dapat berjalan di Mars. Namun salah satu kendalanya
manusia tidak akan bisa bergerak dengan leluasa karena terbatas oleh tingkatan
gravitasi Planet Merah. Bahkan kondisi gravitasi `One-G` yang mana mampu
menggerakan skeletal, muscular, cardiovascular-nya dengan baik.
2.
Atmosfer
Planet
mars memiliki lapisan atmosfer Bumi 100 kali lebih padat yang terbuat dari
78 persen nitrogen, 21 persen oksigen dan 1 persen kumpulan gas dengan
kandungan karbondioksida sebanyak 96 persen yang mana sangat beracun bagi manusia.
Bahkan sisa lapisan atmosfer memiliki kandungan kumpulan gas argon, nitrogen,
dan gas berbahaya lainnya yang pastinya tidak bisa menjamin kehidupan manusia.
3.
Temperatur
Sejumlah
alasan kenapa manusia tidak bisa hidup di planet mars ini dikarenakan di planet
mars memiliki temperatur yang sangat tinggi yakni berada di suhu sekitar -81
derajat Fahrenheit (-63 derajat Celsius) dan berbeda di Bumi adalah
sekitar 57 derajat Fahrenheit (14 derajat Celsius). Dengan temperatur yang
tinggi itu sangat tidak mungkin membuat manusia bisa bertahan tanpa adanya
bantuan alat canggih.
4.
Radiasi
Salah
satu alasan kenapa manusia tidak bisa tinggal di planet Mars karena planet ini
memiliki kandungan radiasi yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. peneliti
NASA menjelaskan jika planet Mars memiliki tingkatan radiasi yang tinggi di
antaranya ada Solar Energetic Particles (SEPs) dan Galactic Cosmic Rays (GCRs).
Keduanya bisa membombardir manusia jika tidak disokong alat antiradiasi yang
memadai ketika berada di Mars. Bahkan sekitar 180 hari planet mars akan
mengalami peningkatan radiasi sebanyak 15 kali.
5.
Infrastruktur
Planet
mars memiliki tingkat infrastruktur yang jauh lebih beda dibandingkan bumi.
Mars memiliki kelembapan suhu yang masih sulit dikontrol sehingga sulit jika
ada kehidupan manusia di planet ini. Ketika sebuah atsmosfer semakin tipis,
logikanya suhu cenderung akan sangat dingin. Kejadian ini membuat setiap air
yang ada di permukaan Mars akan membeku.
Suhu
di Planet Mars bervariasi. Pada musim panas, suhu akan mencapai 70 derajat
Fahrenheit atau 21 derajat Celcius pada siang hari. Kurang lebih sedingin AC
kamar di ruang tidur Anda.
Ini
membuat kehidupan di planet mars akan sangat susah untuk dihuni karena manusia
harus membangun infrastrukur yang sangat canggih agar manusia bisa bertahan.
Dengan
berbekal informasi singkat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, dengan
kemajuan ilmu pengetahuan (sainstekno), maka umat manusia dapat melakukan
pengiriman robot curiosity (NASA)
ke planet "merah" mars, yang berfungsi untuk membantu ummat manusia
dalam mencari tanah "jajahan" baru dalam rangka mengurangi populasi
(kepadatan) penduduk di planet bumi yang saat ini diperkiraakan berjumlah
sekitar 7 Milyar lebih (sensus Divisi Kependudukan PBB tahun 2016,
7,324,782,225 jiwa, bertambah 1.1182% dari tahun 2015, yang berjumlah
7,324,782,225 jiwa).
Namun
demikian, apabila hasil observasinya menunjukan planet "merah" Mars
dapat menjadi tempat tumbuh kembang spesies manusia, tentu dengan sendirinya
akan menjadi "prestige" tersendiri bagi individu yang dapat
berinvestasi di kedua planet dalam lingkungan tata surya ini.
Semoga
bermanfaat...
Salam hangat
0 komentar:
Post a Comment