"Amarah" yang merupakan efek dari sifat "ego", Ego merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh makhluk bernama manusia.
Sifat ego ini kadang dan lebih sering tidak terkelola dengan baik sehingga cenderung merugikan, baik merugikan diri sendiri maupun merugikan bagi orang lain.
Sifat ego ini kadang dan lebih sering tidak terkelola dengan baik sehingga cenderung merugikan, baik merugikan diri sendiri maupun merugikan bagi orang lain.
Nah...siapa yang tidak mengenal dan tidak pernah mengalami situasi seperti ini, pastinya semua orang dari suku dan bangsa manapun pernah menghadapi, mengalami situasi yang tidak menyenangkan ini.
Kemarahan adalah perasaan protes, rasa malu ketidak amanan atau
frustrasi terhadap seseorang atau sesuatu, yang disebabkan ketika ego
merasa terluka atau terancam. Intensitas kemarahan atau kekurangan itu,
berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Joanna de Angelis, menunjukkan bahwa "perkembangan moral dan psikologis individu sebagai penentu
dalam bagaimana kemarahan disebabkan".
Oleh karena sangat dekatnya "pertemanan" kedua kata diatas, maka marilah kita sejenak melihat beberapa tips agar kita dapat mengelola kata "amarah dan pertengkaran" menjadi sebuah ide yang brilian atau setidaknya tidak membuat lebih parah suasana.
Pertengkaran merupakan bagian dari setiap hubungan (atau paling tidak memang seharusnya ada). Belajar caranya bertengkar atau tidak setuju secara konstruktif adalah bagian penting dalam menjaga keberlangsungan sebuah hubungan. Tentu, membanting pintu dan tidak keluar dari kamar selama berjam-jam terdengar sangat lucu, dan ya, menginap di rumah saudara selama sepekan akan membuat anda nyaman, namun kedua pilihan tersebut hampir tidak memberikan manfaat.
Berikut adalah 5 cara untuk berhenti bertengkar dan mulai berbicara, sebelum semuanya bertambah buruk.
Berbicaralah menggunakan kata "aku"
Ini adalah saran yang sudah kuno, namun bermanfaat. Menggunakan pernyataan dengan kata "aku" dapat membuat anda terhindar dari perkataan yang membuat anda menyesal nantinya, seperti, “Kamu sangat malas dan yang kamu kerjakan hanyalah menonton TV!” kemudian gantilah pernyataan itu dengan “aku merasa terabaikan saat kamu tidak membantuku mengerjakan pekerjaan rumah.” Terasa berbeda bukan?
Hindari sikap kasar
Banyak dari kita mencoba dan menggunakan humor untuk meredakan situasi, memang hebat, hanya saja... Jangan menjadi kasar. Ketegangan masih tinggi, jadi apa yang anda pikirkan tentang lelucon kasar soal perceraian bisa disalah artikan lewat cara yang salah.
Tidak merespon terkadang menjadi respon terbaik
Saat sedang marah, frustrasi, terluka, atau bahkan lelah, kita bisa dengan cepat tidak terkendali. Ketika anda sedang tidak setuju dengan pasangan anda dan merasa anda akan lepas kendali, ingatlah bahwa terkadang hal terbaik yang perlu dilakukan adalah dengan tidak mengatakan apa pun. Selalu ada hari esok untuk mengatakan apa yang anda rasakan dengan cara yang membangun ataupun bijaksana, yang langsung ke pokok permasalahan.
Selalu ada hari esok
Terkadang saat kita sedang bertengkar, kita merasa harus mengatakan semua kesalahan, atau melepaskan setiap rasa frustrasi yang kita rasakan sepanjang hubungan, karena kita berpikir bahwa pertengkaran ini merupakan satu-satunya kesempatan yang kita punya untuk mengungkapkan semuanya.
Hal itu tidaklah benar. Mungkin kita memang terbiasa tidak membuang waktu, namun dalam beberapa kasus, anda perlu menundanya untuk esok. Atau pekan depan, atau bulan depan. Manfaatkanlah waktu untuk berpikir mengenai apa yang ingin anda katakan dan apa yang sangat mengganggu anda, lalu ungkapkanlah (anda pasti bisa melakukannya) saat anda dan pasangan sudah siap untuk saling berbicara.
Ambil nafas "saran yang sudah basi".
Namun menghirup nafas dalam-dalam sebanyak 10 kali, sangatlah membantu anda. Silahkan di coba kalau anda kurang "percaya" dengan efek psikologis ini.
Ketidak cocokan pendapat dalam keharmonisan sebuah keluarga merupakan sesuatu yang wajar dan "lumrah" kalau kita dari awal telah saling menyadari bahwa dalam alam kehidupan ini tidak ada yang "pas sekali" dengan isi hati dan pikiran yang kita inginkan, kalau mirip atau persis, ya ada...
Langkah hematnya begini ...untuk mempermudah penyelesaian suatu masalah, buat kesepakatan dari rencana awal yang nantinya menjadi titik temu masalah yang dihadapi. Sikap dewasa dan bijak harus lebih di kedepankan dalam menghadapi situasi ketidak nyamanan dalam kondisi hubungan seperti ini, tidak lupa sifat saling introspeksi diri adalah merupakan modal utama dalam melanggengkan keharmonisan hubungan, baik hubungan pertemanan, rumah tangga maupun jenis hubungan yang lainnya.
Langkah hematnya begini ...untuk mempermudah penyelesaian suatu masalah, buat kesepakatan dari rencana awal yang nantinya menjadi titik temu masalah yang dihadapi. Sikap dewasa dan bijak harus lebih di kedepankan dalam menghadapi situasi ketidak nyamanan dalam kondisi hubungan seperti ini, tidak lupa sifat saling introspeksi diri adalah merupakan modal utama dalam melanggengkan keharmonisan hubungan, baik hubungan pertemanan, rumah tangga maupun jenis hubungan yang lainnya.
Ok...semoga info singkat mengenai bagaimana kita mengelola sikap dan sifat "ego" kita dalam menjaga "habbluum minannas" dapat menambah wawasan dan lebih bermanfaat bagi kita semua, apa lagi untuk ruang lingkup yang lebih spesifik sifatnya.
Salam hangat.
0 komentar:
Post a Comment