Selamat atas tersusun'y dewan komisaris-direksi NKRI Holding....

728x90 AdSpace

Kolamz Post
Theme images by Colonel. Powered by Blogger.
Saturday 1 October 2016

Gambaran ilmu ekonomi

Belajar cara hemat & cermat...

Ya belajar ikunoemi...?!?

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tentu {sangat} terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.

Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan diatas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods dan sebagainya.

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang di mana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang dan agama.

Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?"

The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.


Sejarah perkembangan ilmu ekonomi

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

Pendapat para ahli ilmu ekonomi

Hal pertama yang harus kita sadari bila kita berbicara tentang ilmu ekonomi adalah kompleksitasnya. Karena memang pada dasarnya ilmu ekonomi adalah sesuatu yang jauh dari kata "sederhana". Banyak sekali faktor yang terkait di dalamnya, dimana semuanya harus dipertimbangkan dan diperhitungkan.

Manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) memiliki kecenderungan untuk tidak pernah merasa puas akan apa yang telah diperolehnya dan senantiasa berusaha terus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukan. Sehingga penting bagi manusia untuk mengetahui tentang ilmu ekonomi yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia.

Berikut definisi ilmu ekonomi menurut beberapa ahli:

Adam Smith
Ilmu ekonomi secara sistemtis  mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu

Alfred Marshall
Ilmu ekonomis adalah ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari

Paul A. Samuelson
Ilmu ekonomi adalah ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.

Von Neumann dan Morgenstern
Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang sayang sekali bila tidak diperlakukan secara tidak ilmiah karena para tokoh terkemukanya sibuk mengurusi solusi-solusi untuk menghadapi masalah-masalah mendesak zaman itu.

M. Manulang
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).

Lipsey
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Alfred W
Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ilmu ekonomi terapan.

Samuekon
Ilmu ekonom adalah sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya.


Dua masalah penting ekonomi, yaitu:

a.       Sumber Daya yang terbatas
Sumber daya atau bisa juga disebut dengan faktor produksi, baik sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), maupun sumber daya modal jumlahnya sangat terbatas. Hal ini mengharuskan adanya pengalokasian atau pemilihan yang tepat atas sumber daya tersebut.

b.      Kebutuhan Manusia tidak terbatas
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini disebabkan oleh pertambahan penduduk, perubahan teknologi, mode, perkembangan kebudayaan dan lain sebagainya.

Jadi, ilmu ekonomi itu timbul karena ada persoalan kebutuhan manusia terus bertambah dan cenderung tidak terbatas, sedangkan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan berupa benda dan jasa terbatas jumlahnya. Sekiranya semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan mudah tanpa pengorbanan, mungkin ilmu ekonomi tidak diperlukan lagi, tetapi keadaan tersebut sepertinya hanya khayalan.

Berdasarkan adanya persoalan pokok berupa keterbatasan atau kelangkaan ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimanan usaha manusia menggunakan faktor-faktor produksi atau pendapatan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran.

Ilmu ekonomi dalam pembelajaran di universitas sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu: core dan fields. Core atau inti dari ilmu ekonomi ada 3 kelompok, yaitu: (a) ekonomi mikro, (b) ekonomi makro, dan (c) alat kuantitatif.

Ekonomi mikro mempelajari pengambilan keputusan pada level mikro, yaitu individu/rumah tangga dan perusahaan. Sedangkan ekonomi makro mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan perekonomian secara luas seperti negara. Yang dipelajari di ekonomi makro misalnya tingkat inflasi, tingkat pengangguran atau inti pembelajarannya dalam skala luas. Sedang alat kuantitatif misalnya terdiri dari matematika, statistika dan ekonometrika.

Di semua jurusan di FE (akuntansi, manajemen) akan mendapat ekonomi mikro dan ekonomi makro, meski ga terlalu dalem... Setelah mengambil mata kuliah core, maka sebenarnya semua fundamen atau kerangka pikir dasar dalam ilmu ekonomi telah dikuasai. Namun, ada cabang-cabang atau turunan (derivatives) ilmu ekonomi yang spesifik tentang isu tertentu. Inilah yang disebut sebagai field. Cabang atau field tersebut antara lain ekonomi publik, ekonomi moneter, ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, ekonomi bisnis dll. 

Ekonomi publik mempelajari pajak dan pengeluaran pemerintah, atau tentang kebijakan fiskal. Ekonomi moneter yang mempelajari tentang sistem keuangan, lembaga-lembaganya dan bank sentral, misal tingkat suku bunga, perbankan dll.

Ekonomi internasional mempelajari perdagangan internasional, kebijakan perdagangan, pasar valuta asing, dan nilai tukar. Perbedaannya dengan bisnis internasional, ekonomi internasional ga sampai ke ranah bisnis, jadi lebih sempit, lebih banyak teori. Bisnis internasional belajar ke hukumnya juga atau aturan perdagangan. Kalau bisnis internasional diajarkan untuk melakukan bisnis antar negara, kalau ekonomi internasional yang kita perdalam adalah bagian kebijakannya ekonomi bisnis yang mempelajari bagaimana strategi perusahaan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan makro, industri terakhir, ekonomi pembangunan mempelajari tentang kemiskinan dan aspek-aspek pembangunan seperti pendidikan, kelembagaan, kesehatan dll.

Dengan demikian, sebenarnya ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi, akan tapi yang dipelajari di jurusan ilmu ekonomi & jurusan ekonomi pembangunan hampir sama. Di universitas-universitas (Indonesia), apabila ada jurusan ekbang, belum tentu ada IE dan sebaliknya. Misalnya di UI IE, di UGM IE, di unair Ekbang, di IPB, IESP (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan), Unsoed iesp, Unpad iesp dll {mohon koreksinya apabila ada perubahan ketika artikel ini disusun}

Lulusan Program Studi Ilmu Ekonomi akan bekerja sebagai akademisi, analis ekonomi, bankir dan pegawai pemerintahan. Selain itu juga bisa bekerja di sektor pemerintahan, LSM, institusi penelitian, institusi pendidikan, perusahaan swasta dll.


Pembagian Ilmu Ekonomi

Dalam mendefinisikan ekonomi, Alfred W. Stonier membagi ilmu ekonomi menjadi 3 kelompok, yaitu:

·         Ilmu Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economic)

Bekerja dengan mengumpulkan informasi-informasi faktual mengenai masalah ekonomi. Ekonomi deskriptif menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Hasilnya berupa fakta-fakta atau data empiris.

Contohnya; jumlah angkatan kerja, struktur serikat, asal usul serta sejarah lembaga ekonomi, gambaran keadaan perekonomian petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah atau menggambarkan keadaan perekonomian pengrajin patung Asmat di Irian Jaya.

Pada ekonomi deskriptif tidak ada penjelasan mengapa fakta-fakta tersebut terjadi dan tidak ada pernyataan evaluatif atau penilaian pada fakta-fakta itu.

·         Teori Ekonomi (Economic Theory)

Berusaha menggeneralisasi data-data ekonomi dan memberikan penafsiran terhadap data tersebut. Teori ekonomi merupakan kumpulan azas atau hukum ekonomi yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kebijakan ekonomi (menerangkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan tersebut dalam suatu hukum ekonomi). Data-data sudah disusun, diolah dan diuji coba.

Dengan kata sederhananya ilmu ekonomi yang bertugas menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu hukum ekonomi atau teori ekonomi. Ekonomi teori terbagi menjadi dua, yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro, yang akan dibahas lebih lanjut.

·         Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economic)

Merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil kajian teori ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan ekonomi deskriptif. Dipandang sebagai sarana untuk solusi bagi masalah-masalah praktis. 

Ekonomi terapan antara lain menggunakan teori ekonomi, pengukuran dan metode analisis statistik serta ekonometrika untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan untuk menginformasikan kebijakan ekonomi.

Dengan kata lain, ilmu ekonomi yang memakai ekonomi teori untuk membuat dan merumuskan kebijakan-kebijakan dalam rangka mengatasi masalah ekonomi.

Dengan demikian, ekonomi terapan bersifat mempraktikkan atau menerapkan ekonomi teori untuk digunakan dalam pemecahan masalah ekonomi. Karena bersifat penerapan maka timbulah cabang-cabang ekonomi terapan, seperti: ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi internasional dan lain-lain.



Pengelompokan ilmu ekonomi

Pengelompokan ilmu ekonomi kembali terjadi pada tahun 1930-an dan para ahli membaginya menjadi dua yaitu Ekonomi Makro (macroeconomics) dan Ekonomi Mikro (microeconomics), dengan uraian:

1.      Ekonomi Mikro (microeconomics)
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen, individu, rumah tangga dan atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan.

Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.  

Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Penerapan ekonomi mikro:
·         Teori konsumsi
·         Teori produksi dan harga
·         Kesejahteraan ekonomi
·         Organisasi industri
·         Kegagalan pasar
·         Ekonomi finansial
·         Perdagangan internasional

2.      Ekonomi Makro (macroeconomics)

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran dan tingkat harga dan berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Tujuannya untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan merumuskan serta memperbaiki kebijakan ekonomi.

Permasalahan yang dihadapi oleh ekonomi makro adalah:
·         Kemiskinan dan pemerataan
·         Krisis nilai tukar
·         Hutang luar negeri
·         Perbankan, kredit macet
·         Inflasi
·         Pertumbuhan ekonomi
·         Pengangguran
  
 
Cabang ilmu ekonomi

Manusia adalah mahluk yang di dalam aktifitas kesehariannya tidak akan bisa lepas dari aktifitas ekonomi, karena setiap kebutuhan hidupnya harus didapatkan dengan cara menjual & membeli. Seperti membeli kebutuhan primer, skunder, tersier dan lain-lain. Aktifitas seperti itu adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia, maka dari itu akan sangat bagus sekali jika kita mempelajari ilmu ekonomi secara lebih mendalam.

Tentunya banyak diantara kita yang sudah mengetahui tentang 8 cabang dari ilmu ekonomi ini, namun tentunya ada pula yang belum mengetahuinya. Kadang kala kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi ya ilmu ekonomi saja, tidak ada cabang dari ilmu ekonomi ini, padahal sebenarnya ada dan jumlahnya cukup banyak yakni (8) delapan cabang keilmuan.

Delapan  (8) cabang ilmu ekonomi:

1.             Ilmu ekonomi moneter
Membahas tentang uang, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, juga berbagai aspek yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan hal tersebut, seperti analisis kebijakan moneter; misalnya jumlah uang beredar, inflasi, tingkat suku bunga, perbankan dan lain-lain.
2.             Ilmu ekonomi public
Membahas tentang kebijakan pemerintah dalam perekonomian, seperti analisis kebijakan fiskal; misalnya pendapatan pemerintah, hutang pemerintah, DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.
3.             Ilmu ekonomi industry
Membahas interaksi perusahaan dalam suatu industry, dapat berupa persaingan usaha, kinerja perusahaan, struktur pasar atau kartel. Pembahasan ini termasuk dalam lingkup ekonomi mikro.
4.             Ilmu ekonomi internasional
Membahas tentang kegiatan perekonomian antar bangsa atau antar negara. Seperti transaksi perdagangan antar negara, aliran investasi/modal antar negara, eksport & import dan neraca pembayaran.
5.             Ilmu ekonomi regional
Membahas interaksi ekonomi antar wilayah/daerah dan proses pengembangan suatu wilayah; misalnya transportasi, infrasturktur, demografi dan pemukiman.
6.             Ilmu ekonomi sumber daya alam (SDA)
Membahas masalah dan alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi. misal, eksternalitas positif dan negative, saat panen yang baik.
7.             Ilmu ekonomi sumber daya manusia (SDM)
Membahas faktor produksi tenaga kerja, seperti masalah pengangguran, analisis pasar tenaga kerja, upah minimum, produktivitas pekerja dan tingkat pendidikan calon tenaga kerja.
8.             Ilmu ekonomi syariah
Bertujuan untuk menerapkan ekonomi Islam, pokok bahasannya antara lain prinsip bagi hasil, penghapusan riba pada perekonomian, unsur gharar (permainan/judi) dan zakat.


Prinsip ekonomi

Jika kita amati kebutuhan manusia seperti tidak memiliki batas, karena kebutuhannya begitu banyak dan biaya atau pengorbanan untuk membeli kebutuhan tersebut terbatas maka terjadilah sesuatu yang disebut dengan prinsip ekonomi, apakah itu prinsip ekonomi…?

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil seoptimal mungkin.

Dengan kata lain suatu usaha atau tindakan dalam mendapatkan kepuasan kebutuhan tertentu dengan pengorbanan yang seminim mungkin, prinsip ekonomi mengarahkan kepada tindakan supaya dapat mencapai keektifan serta keefesienan yang tinggi.

Tiga (3) jenis prinsip ekonomi dapat digolongkan sebagai berikut:

1.        Prinsip ekonomi produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Produsen mempertimbangkan  agar menggunakan biaya produksi yang rendah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.    

Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah dasar berpikir untuk menghasil barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu atau dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya diperoleh barang atau jasa tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
a.       Menggunakan bahan baku berkualitas terbaik tetapi dengan harga yang paling murah.
b.      Mendirikan tempat usaha yang dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah pemasaran.
c.       Menggunakan sumber daya seperti modal, tenaga kerja dan waktu seefisien mungkin.
d.      Menggunakan tenaga kerja terampil.
e.       Menggunakan mesin modern dengan produktivitas tinggi tetapi dengan biaya yang rendah.

2.        Prinsip ekonomi distributor
Distributor adalah orang yang menyalurkan barang dan jasa. Distributor mempertimbangkan efisiensi jarak, biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyalurkan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan maksimal.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah upaya menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam jumlah, mutu dan waktu yang tepat dengan biaya tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah sebagai berikut:
a.       Menyalurkan barang dengan tepat waktu
b.      Menggunakan sarana distribusi yang murah
c.       MemiIih lokasi perusahaan di antara produsen dan konsumen
d.      Meningkatkan mutu pelayanan
e.       Membeli barang pada produsen yang tepat

3.        Prinsip ekonomi konsumen
Konsumen adalah pengguna barang dan jasa. Dengan pendapatan yang diterima, konsumen berusaha mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya, oleh karena itu  maka konsumen perlu melakukan kegiatan selektif dalam membuat skala prioritas kebutuhanya.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah dasar berpikir untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dari satu barang atau jasa dengan anggaran dan pengorbanan tertentu atau dengan anggaran dan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, diperoleh kepuasan dari barang atau jasa tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah sebagai berikut:
a.       Membeli barang dengan kualitas bagus
b.      Membeli barang dengan harga murah
c.       Memilih barang sebelum membelinya
d.      Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
e.       Membuat daftar kebutuhan barang penerapan dengan skala prioritas

Tujuan prinsip ekonomi

Ada beberapa tujuan dilakukannya prinsip ekonomi, antara lain sebagai berikut:
  • Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
  • Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahan-kesalahan tertentu
  • Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
  • Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki
Akibat yang ditimbulkan karena prinsip ekonomi

Yang dapat ditimbulkan karena prinsip ekonomi, diantaranya sebagai berikut ini:
1.       Bertindak ekonomis
Tindakan ekonomi adalah segala usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dengan pertimbangan yang rasional (setiap tindakan melalui pemikiran atau dipikirkan secara matang terlebih dahulu), baik berdasarkan skala prioritas dan atau kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi yang sifatnya tidak terbatas.

Seseorang dikatakan bertindak secara ekonomis jika berhasil mendapat keseimbangan antara hasil dan pengorbanan yaitu kebutuhannya dapat terpenuhi sebaik mungkin dan pengorbanan atau biaya yang dikeluarkannya sekecil mungkin.

2.       Berpikir ekonomis
Maksud dari berpikir ekonomis bukan hanya bagaimana cara memakai sumber yang telah ada (dari alam), misalnya seperti: menggunakan hasil yang didapatkan dari alam lalu dihabiskan begitu saja untuk konsumsi memenuhi keperluan sehari-hari, akan tetapi bagaimana cara melakukan nilai hasil dari apa yang didapat dari alam supaya memiliki nilai guna yang lebih baik lagi, untuk mengimbangi keperluan atau kebutuhan yang akan semakin hari semakin meningkat. 

Dan seseorang dapat dikatakan ekonomis jika orang tersebut telah melakukan tindakan produksi.

Tanda individu menerapkan prinsip ekonomi

Beberapa ciri individu yang menerapkan prinsip ekonomi, antara lain sebagai berikut;
1.       Bertindak rasional.
Maksudnya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi selalu dengan akal sehat. Bukan berdasarkan emosi serta hawa nafsu.
2.       Bertindak ekonomis.
Maksudnya seseorang yang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala perencanaan yang matang dan perhitungan yang cermat.
3.       Bertindak hemat.
Maksudnya seseorang melakukan kegiatan ekonomi bisa menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
4.       Membuat skala prioritas.
Maksudnya seseorang memenuhi segala kebutuhan yang ada dengan membuat urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya dari yang tidak mendesak sampai dengan yang mendesak.
5.       Bertindak dengan meggunakan prinsip cost and benefit. 
Maksudnya seseorang dalam melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan serta manfaat yang diterima dari tindakan atau kegiatan yang dilakukannya.


Kegiatan ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan orang dalam bidang ekonomi untuk menghasilkan pendapatan dalam rangka memenuhi kebutukan hidup.

Kegiatan ekonomi secara garis besarnya meliputi produksi, distribusi dan konsumsi:
1.   Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi di bagi menjadi dua macam yaitu produksi barang dan produksi jasa.

Produksi Barang yaitu kegiatan menambah faedah dengan mengubah sifat dan bentuknya. Hal ini terdiri dari barang konsumsi dan barang modal. Barang konsumsi siap untuk dikonsumsi langsung, barang modal digunakan untuk menghasilkan barang berikutnya, contoh: pembuatan bahan-bahan baku pabrik manufaktur, pembuatan aneka kerajinan, membuat makanan dan kebutuhan lainya.

Produksi Jasa yaitu kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya, contoh: sebuah pagelaran seni, angkutan barang, perbankan, finance dsb.

Barang hasil produksi tersebut dibedakan menjadi barang antara dan barang akhir. Apa itu barang antara?

Barang antara adalah barang yang digunakan untuk menghasilkan barang yang lain, contohnya seperti lembaran besi, bahan kimia dasar, gandum, kain dan benang. Sedangkan apa itu barang akhir? Barang akhir adalah barang yang siap dikonsumsi, contohnya adalah pakaian, roti dsb.

2.   Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu/sampai dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat dan pengalihan hak milik.

Distribusi bertujuan untuk:
·         Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
·         Menstabillkan harga barang/jasa,
·         Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
·         Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
·         Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen

Cara-cara dalam distribusi

Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara, yaitu:
·         Penyaluran barang/jasa melalui pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen.
·         Penyalur barang/jasa melalui koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat di sekelilingnya.
·         Penyaluran barang/jasa melalui toko milik produsen sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui toko tersebut.
·         Penyaluran barang/jasa melalui penjualan dari rumah ke rumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah.
·         Penyaluran barang/jasa melalui penjualan di tempat tertentu yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu, misalnya pasar dan tempat pelelangan ikan.
·         Tempat lain yang dipakai untuk menyalurkan barang/jasa

3.    Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya. Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Fungsi dari komsumsi adalah agar kelangsungan hidup tetap terjaga.

Pelaku kegiatan konsumsi, masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga pemerintah.


Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah keinginan atau alasan yang berperan mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi baik dari dalam diri manusia maupun dari luar/lingkungan.

Kata motif  berasal dari bahasa latin yaitu motus yang artinya penggerak atau pendorong. Semua kegiatan ekonomi juga tidak lepas dari keinginan yang melatar belakanginya. Jadi pengertian motif ekonomi adalah alasan atau keinginan yang mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi. Usaha manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi tersebut berbeda-beda dan bermacam ragamnya, akibatnya motif ekonomi yang melatar belakanginya juga bermacam macam.

Motif ekonomi bisa datang dari dalam diri manusia dan juga dapat datang dari luar. Motif yang datang dari dalam manusia disebut motif intrinsik, motif yang datang dari luar (orang lain) disebut motif ekstrinsik.  

Kedua motif tersebut terdapat contoh dan pengertiannya sendiri, sebagai berikut:
1.      Motif intrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang atau jasa atas kesadaran sendiri.
Contoh:
Karena belajar ingin pintar, karena ngantuk ingin tidur, karena haus ingin minum.
2.     Motif ekstrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang ataupun jasa karena dorongan orang lain atau pihak luar.
Contoh:
Wahyu dan teguh berbelanja di supermaket "A" karena menurut teman-temanya harga barang di tempat itu lebih murah. Ranti bekerja di pabrik baja "B" karena menurut teman bapak gajinya lebih tinggi.

Motif ekonomi dibagi 2 yaitu motif ekonomi individu dan motif ekonomi perusahaan. 

Motif ekonomi individu antara lain:
a.       Motif memenuhi kebutuhan
b.      Motif mencari kekuasaan ekonomi
c.       Motif mencari penghargaan
d.      Motif social

Motif ekonomi perusahaan antara lain:
1.      Motif mencari laba
2.      Motif menghasilkan produk tertentu dengan biaya seminimal mungkin
3.      Motif menjaga kontinuitas perusahaan

Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran, seseorang melakukan tindakan ekonomi, baik yang memiliki kegiatan ekonomi produksi maupun kegiatan ekonomi distribusi didorong oleh berbagai alasan yakni sebagai berikut:
1.     Untuk meningkatkan kemakmuran, baik dengan adanya dorongan untuk mencari laba maupun dengan adanya suatu prinsip pembaharuan atau innovator.
2.       Untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat.
3.       Untuk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat.
4.       Ingin melakukan hal yang bersifat sosial.

Baca juga: Jangan galau bro...

Ekonomi politik

Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua sub disiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi.[1].

Pembelajaran ilmu ekonomi politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat inter disiplin, yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. [1]

Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. [1] Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989). [1]

Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik; yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. [1] Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik. [1]
Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.[2]

Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.[3]

Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni system ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal) dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat (sosialis).[3] Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu memengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara. [3]

Ekonomi politik secara umum

Biasanya ketika berbicara atau membahas ekonomi maka ingatan akan langsung tertuju pada kata yang tidak lepas dari unsur produksi, komsumsi, distribusi, investasi, eksport dan import dan sebagainya yang tentu berbeda ketika membahas politik, istilah kata yang akan ditemukan seperti negara, ideologi, kelompok, pemerintah dan sebagainya. Kemudian seiring dengan perkembangan dunia, kajian mengenai ekonomi politik pun semakin luas. 

Dengan sengaja atau tidak kedua kata yang secara empiris maupun istilah berbeda tersebut, dipadu-padankan menjadi satu kalimat "ekonomi politik". Sehingga dari kata tersebut muncul kajian baru yang berkaitan dengan kegiatan maupun keputusan yang dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingan  masayarakat atau rakyatnya sesuai dengan tujuan dan ideologi negara yang bersangkutan.

Ungkapan Economie politique yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai ekonomi politik, pertama kali muncul di Perancis pada tahun 1615 dengan buku terkenal oleh Antoine Montchrétien de: Traité de l'Economie Politique. Physiocrats Prancis, Adam Smith, David Ricardo dan filsuf Jerman dan sosial teori Karl Marx beberapa eksponen ekonomi politik. 

Pada 1805, Thomas Malthus menjadi profesor pertama Inggris ekonomi politik, di East India Company College, Haileybury, Hertfordshire.

Guru pertama di dunia dalam ekonomi politik didirikan pada tahun 1763 di Universitas Wina, Austria, Joseph von Sonnenfels adalah profesor tetap pertama. Di Amerika Serikat, ekonomi politik pertama adalah mengajar di College of William dan Mary, pada tahun 1784 Adam Smith The Wealth of Nations adalah buku teks yang dibutuhkan.

Ekonomi dan politik yang berkolaborasi kemudian kedua istilah ini menunjukkan betapa eratnya keterkaitan faktor-faktor produksi, keuangan dan perdagangan dengan kebijakan pemerintah seperti dalam di bidang moneter, fiskal dan komersial. Seperti yang telah dibahas pada sebelumnya, sebenarnya terdapat motif dari ekonomi politik, yaitu bahwa di dalam kegiatan ekonomi selalu ada yang namanya motif politik yang tidak bisa di pungkiri. 

Begitupun dalam kegiatan politik tak jarang terselip secara jelas motif ekonomi. Contoh: eksport Cina ke Amerika dikaitkan dengan kepentingan politik, seperti bila terjadi pelanggaran hak asasi manusia maka serta merta AS mengancam akan meninjau kembali kebijakan perdagangannya dengan Cina, begitupun sebaliknya, untuk Indonesia ketika dianggap tidak mengendalikan keamanan di Timor Timur pasca jajak pendapat, (jaman) IMF langsung menghentikan perundingan pemberian bantuan.

Dilihat dari pendekatannya, ekonomi memiliki sifat yang sangat amat kental untuk memberikan pandangan bahwa politik dan ekonomi adalah satu hal yang berbeda. Ini berangkat dari pemikiran bahwa pasar dapat memperbaiki sendiri bila ada kegagalan atau kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pasar itu sendiri. Pandangan ini menekankan bahwa ekonomi harus berdiri diluar wilayah-willayah politik karena efektif atau tidaknya sebuah pasar itu diluar campur tangan  pemerintah. Hal ini merupakan khas pemikiran kaum klasik. Namun bila dari sudut pandang bahwa ekonomi adalah perekonomian maka  ekonomi membutuhkan kerangka politik dan instrument hukum di dalamnya.

Dengan demikian akan terlihat adanya keterkaitan secara langsung maupun tidak langsung  bahwa sebuah perilaku para pelaku pasar dalam ekonomi dan ekonomi itu sendiri memiliki hal-hal yang erat kaitannya dengan politik. Hal tersebut tampak baik dalam bentuk sistemnya, budaya, kerangka teori, intrumen, lembaga-lembaga kepentingan dan lain-lain.

Keterkaitan antara ekonomi dan politik telah jelas dan gamblang karena ekonomi dan politik terutama di dunia kemodernan dan serba canggih saat ini, kedepannya hampir tidak akan ada batasan-batasan yang kuat untuk menyekat satu dengan yang lain. Seperti sistem politik saat ini yang sangat berpengaruh dalam menentukan pola konsep ekonomi yang haru dilaksanakan seperti ambil kasus RRC atau Republik Rakyat China yang secara politik jauh dari kata demokratis secara ekonomi berkebalikan dengan sistem politiknya, teramat kapitalis dan sangat mendukung pasar bebas namun "lebih" protect kepada pebisnis dalam negerinya dari luar, atau Singapura yang menganut Liberalisme dalam perekonomian namun secara politik justru jauh berbeda dari sistem perekonomiannya.

Disini penekanan secara teoritis juga lahir ketika ekonomi memberikan kontribusi besar bagi adanya sistem pasar pada politik dan menggunakan politiklah sebuah sumber daya yang bisa didistribusikan dan dialokasikan dalam sebuah instrument-instrumen pemerintahan guna mewujudkan cita-cita tertinggi negara yang bersangkutan.

Baca juga: Kisah rimba raya...

Pendekatan dalam Ekonomi Politik

1.      Pendekatan Pilihan Publik
Pilihan publik adalah suatu sikap individu dalam menentukan pilihan mereka secara rasional. [3] Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada aktor. [3] Aktor dianggap sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan berlandaskan pada asumsi dasar individualisme metodologis, yang menempatkan sikap rasional idividu di dalam institusi non-pasar. [1]
Namun karena sifatnya yang longitudinal[4], maka hasil yang dimunculkan oleh model-model pilihan publik berbeda-beda pada satu negara ke negara lainnya. [3]

2.      Pendekatan Neo-Marxis
Pendekatan neo-marxis dalam ekononomi politik, menekankan pada sifat holistik yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik.[3]. Selain itu, pendekatan ini memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni berusaha membandingkan secara eksplisit.[3].

Pendekatan ini juga menyoroti dan memodelkan berbagai perbedaan antar negara di bidang kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan ketergantungan kelas sosial di masyarakat.[3]

Ekonomi politik atau dalam prakteknya kebijakan ekonomi adalah cara-cara yang ditempuh atau tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah di bidang ekonomi dalam upaya mencapai kemakmuran rakyat.

Beberapa sarana politik ekonomi yang penting:
1.    Politik moneter, merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur keuangan dan perkreditan negara. Misalnya, kebijakan mengenai jumlah uang yang beredar, pemberian kredit dan tinggi rendahnya suku bunga.
2.     Politik fiskal, merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang mengatur kebijakan negara, naik di bidang anggaran maupun perpajakan.
3.     Politik produksi, adalah kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan peningkatan prduksi dalam negeri dengan menggunakan sumber-sumber alam secara efisien.
4.   Politik perdagangan luar negeri, merupakan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekspor import, neraca pembayaran, utang luar negeri, kurs valuta asing dan kerja sama internasional.
5.     Politik harga dan upah, adalah kebijakan pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian harga-harga barang dan upah yang merupakan bagian penting dalam usaha stabilitas dalam bidang ekonomi.
6.     Politik sosial dan ketenagakerjaan, merupakan kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan penciptaan kesempatan kerja, hubungan tenaga kerja dan kesejahteraan tenaga kerja.

Pernyataan yang dikenal dalam ilmu ekonomi

1.      Pernyataan positif

Pernyataan positif menggambarkan fakta-fakta dari kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Fakta-fakta ini berhubungan dengan perkiraan tentang hal yang sudah terjadi dan hal yang akan terjadi. 

Contohnya, produsen atau pengusaha yang memanfaatkan sumber daya ekonomi secara efisien akan menghasilkan barang yang murah sehingga mendapat laba maksimum.

Akibat penggunaan sumber daya ekonomi yang efisien, pendapatan akan meningkat, mereka yang terlibat dalam kegiatan ini akan menjadi kaya. Contoh lainnya, penerapan teknologi di bidang pertanian dapat membuat hasil pertanian meningkat, kemakmuran pun akan bertambah.

Akan tetapi, fakta di lapangan sering memperlihatkan bahwa orang yang berhasil dalam sektor pertanian hanya sedikit. Hal ini disebabkam hanya sebagian warga yang aktif dalam kegiatan produksi, sedangkan warga yang lain hanya menjadi konsumen, akibatnya hanya sebagian orang yang dapat menikmati kekayaan. Kasus seperti ini merupakan pernyataan positif dan dapat ditelaah kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta yang tersedia.

2.      Pernyataan normative

Ekonomi normatif terutama berkaitan dengan kriteria kebijakan yang optimal. Ilmu ekonomi normatif menggunakan studi empiris dan prediksi ekonomi positif, serta menggabungkan keduanya dengan pertimbangan nilai yang mencerminkan gagasan ideal tentang masyarakat dalam rangka untuk memperoleh rekomendasi kebijakan.

Contohnya, apakah lembaga administratif pemerintahan lebih baik daripada pasar dalam menampung perubahan pola permintaan air?

Berapa besar polusi yang dapat diperkenankan? Haruskah proyek penyediaan air tertentu dilakukan? Dalam pernyataan normatif, pertentangan antara hal yang baik dan buruk menjadi perhatian.

Pernyataan ekonomi normatif banyak digunakan oleh penasihat ekonomi. Contohnya, dalam pernyataan positif dikatakan bahwa sebaiknya pajak dikenakan pada setiap orang yang menerima penghasilan.

Di sisi lain, pernyataan normatif mengatakan agar pemungutan pajak harus mensejahterakan setiap orang. Pernyataan ekonomi normatif memfokuskan pemikiran terhadap hal-hal yang sebaiknya terjadi untuk kesejahteraan masyarakat.

Metodologi ilmu ekonomi

Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berhubungan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi. Istilah 'metodologi' juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari 'metode'.  

Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat dari satu agen ekonomi ke agen yang lain.

Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Masalah-masalah metodologi yang dibahas, termasuk kesamaan dan kemiripan dengan ilmu alam dan ilmu sosial lain, yaitu:
1.      Pengertian ekonomi
2.      Cakupan ilmu ekonomi seperti yang ditetapkan metodenya
3.      Prinsip dasar dan kepentingan operasi teori ekonomi
4.      Individualisme metodologis versus holisme dalam ekonomi
5.   Aspek penyederhanaan asumsi bermanfaat dan prediktif vs. realistis, termasuk pilihan rasional dan peningkatan keuntungan.
6.      Status ekonomi secara ilmiah
7.      Keseimbangan pendekatan secara empiris dan a priori
8.      Batas dan penggunaan metode eksperimental
9.      Analisis metode matematika dan aksiomatik dalam ekonomi
10.  Penulisan dan retorika ekonomi
11.  Analisis teori dan praktik dalam ekonomi kontemporer.

Tahap metodologi ilmu ekonomi

1.      Melakukan observasi dan memilih teori
2.      Mengidentifikasi permasalahan serta menentukan variabel dan hipotesis.
3.      Menggunakan asumsi dan model
4.      Penggunaan Model Diagram Aliran Sirkuler
5.      Penggunaan Model Kurva Batas Kemungkinan Produksi

Kegunaan ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi secara umum yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara/sistem tingkah laku manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup agar mencapai kemakmuran.

Kegunaan mempelajari ilmu Ekonomi:
1.   Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.
2.    Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
3.     Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial/masyarakat.
4.    Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa sosial dan bersifat teliti (cermat) serta ekonomis.
5.    Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
6.    Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/mendesak terlebih dahulu.
7.   Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.

Demikianlah uraian singkat artikel berjudul "Gambaran secara singkat ilmu ekonomi", yang kami posting kali ini, semoga dengan artikel diatas, kita dapat lebih memahami arti "ekonomi" yang sesungguhnya, walaupun bagi sebagian individu, info ini sudah 'sangat' ketinggalan kereta... 


Salam sukses, semangat membangun...

Salam hangat

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Item Reviewed: Gambaran ilmu ekonomi Rating: 5 Reviewed By: widjaja
×
Judul