Belajar cara hemat & cermat...
Manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) memiliki kecenderungan untuk tidak pernah merasa puas akan apa yang telah diperolehnya dan senantiasa berusaha terus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukan. Sehingga penting bagi manusia untuk mengetahui tentang ilmu ekonomi yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Berikut definisi ilmu ekonomi menurut beberapa ahli:
Adam Smith
Alfred Marshall
Paul A. Samuelson
Von Neumann dan Morgenstern
M. Manulang
Lipsey
Alfred W
Samuekon
Ilmu ekonom adalah sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya.
Baca juga: Jembatan air yang menakjubkan
Kegiatan ekonomi
Motif Ekonomi
Baca juga: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang
Kegunaan ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi secara umum yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
cara/sistem tingkah laku manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup agar mencapai
kemakmuran.
Salam sukses, semangat membangun...
Salam hangat
Ya belajar ikunoemi...?!?
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tentu {sangat} terbatas.
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata
Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan
νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi
dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi.
Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs
normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga
difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah.
Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam
bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan,
keluarga
dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah
disebutkan diatas adalah ilmu
yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi
diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme,
briton woods dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan
ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisis ekonomi
adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang di mana orang
dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan,
pernikahan,
kesehatan,
hukum, kriminal, perang dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis
trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya
tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan
sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini
kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis
oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa
kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita
mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus,
kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa
seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?"
The
traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical
science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the
powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some
economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may
be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
Baca juga: Moda transportasi yang eksotik
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu
pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth
of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan
negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The
Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi
kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred
Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx
hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund
Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran
dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik.
Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible
hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah
menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble
hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah
terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang
menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham.
Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General
Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar
tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua
aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan
banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new
keynesian, monetarist dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga
berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx
dan Friedrich Engels serta aliran institusional yang pertama
dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan
kemudian oleh peraih nobel Douglass
C. North.
Pendapat para ahli ilmu ekonomi
Hal
pertama yang harus kita sadari bila kita berbicara tentang ilmu ekonomi adalah
kompleksitasnya. Karena memang pada dasarnya ilmu ekonomi adalah sesuatu yang
jauh dari kata "sederhana". Banyak sekali faktor yang terkait di dalamnya, dimana
semuanya harus dipertimbangkan dan diperhitungkan.
Manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) memiliki kecenderungan untuk tidak pernah merasa puas akan apa yang telah diperolehnya dan senantiasa berusaha terus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukan. Sehingga penting bagi manusia untuk mengetahui tentang ilmu ekonomi yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Berikut definisi ilmu ekonomi menurut beberapa ahli:
Adam Smith
Ilmu
ekonomi secara sistemtis mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya
untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan
tertentu
Alfred Marshall
Ilmu
ekonomis adalah ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari
Paul A. Samuelson
Ilmu
ekonomi adalah ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih
menggunakan sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi
berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk
segera dikonsumsi.
Von Neumann dan Morgenstern
Ilmu
ekonomi adalah disiplin ilmu yang sayang sekali bila tidak diperlakukan secara
tidak ilmiah karena para tokoh terkemukanya sibuk mengurusi solusi-solusi untuk
menghadapi masalah-masalah mendesak zaman itu.
M. Manulang
Ilmu
ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk
mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi
kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).
Lipsey
Ilmu
ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Alfred W
Ilmu
ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi
dan ilmu ekonomi terapan.
Samuekon
Ilmu ekonom adalah sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya.
Baca juga: Ketika RA. Kartini tak mau ke lain hati
Dua masalah penting ekonomi, yaitu:
a.
Sumber
Daya yang terbatas
Sumber daya atau bisa juga disebut dengan faktor produksi,
baik sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), maupun sumber daya
modal jumlahnya sangat terbatas. Hal ini mengharuskan adanya pengalokasian atau
pemilihan yang tepat atas sumber daya tersebut.
b.
Kebutuhan Manusia tidak terbatas
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini disebabkan oleh
pertambahan penduduk, perubahan teknologi, mode, perkembangan kebudayaan dan
lain sebagainya.
Jadi, ilmu ekonomi itu timbul karena
ada persoalan kebutuhan manusia terus bertambah dan cenderung tidak terbatas,
sedangkan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan berupa benda dan jasa terbatas
jumlahnya. Sekiranya semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan mudah tanpa
pengorbanan, mungkin ilmu ekonomi tidak diperlukan lagi, tetapi keadaan
tersebut sepertinya hanya khayalan.
Berdasarkan adanya persoalan pokok
berupa keterbatasan atau kelangkaan ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari bagaimanan usaha manusia menggunakan faktor-faktor produksi
atau pendapatan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran.
Ilmu
ekonomi dalam pembelajaran di universitas sendiri dibagi menjadi 2 bagian
yaitu: core dan fields. Core atau inti
dari ilmu ekonomi ada 3 kelompok, yaitu: (a) ekonomi mikro, (b) ekonomi makro,
dan (c) alat kuantitatif.
Ekonomi
mikro mempelajari pengambilan keputusan pada level mikro, yaitu individu/rumah
tangga dan perusahaan. Sedangkan ekonomi makro mempelajari masalah-masalah yang
terkait dengan perekonomian secara luas seperti negara. Yang dipelajari di
ekonomi makro misalnya tingkat inflasi,
tingkat pengangguran atau inti pembelajarannya dalam skala luas. Sedang alat kuantitatif misalnya terdiri dari
matematika, statistika dan ekonometrika.
Di
semua jurusan di FE (akuntansi, manajemen) akan mendapat ekonomi mikro dan ekonomi makro, meski ga terlalu dalem... Setelah mengambil mata kuliah core, maka sebenarnya semua fundamen atau kerangka pikir dasar dalam
ilmu ekonomi telah dikuasai. Namun, ada cabang-cabang atau turunan (derivatives) ilmu ekonomi yang spesifik
tentang isu tertentu. Inilah yang disebut sebagai field. Cabang atau field
tersebut antara lain ekonomi publik,
ekonomi moneter, ekonomi
internasional, ekonomi pembangunan, ekonomi bisnis dll.
Ekonomi
publik mempelajari pajak dan
pengeluaran pemerintah, atau tentang kebijakan fiskal. Ekonomi moneter
yang mempelajari tentang sistem keuangan, lembaga-lembaganya dan bank sentral,
misal tingkat suku bunga, perbankan dll.
Ekonomi
internasional mempelajari perdagangan internasional, kebijakan perdagangan,
pasar valuta asing, dan nilai tukar. Perbedaannya dengan bisnis internasional, ekonomi
internasional ga sampai ke ranah bisnis, jadi lebih sempit, lebih banyak teori.
Bisnis internasional belajar ke hukumnya juga atau aturan perdagangan. Kalau
bisnis internasional diajarkan untuk melakukan bisnis antar negara, kalau ekonomi
internasional yang kita perdalam adalah bagian kebijakannya ekonomi bisnis yang mempelajari
bagaimana strategi perusahaan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan
makro, industri terakhir, ekonomi pembangunan mempelajari tentang kemiskinan
dan aspek-aspek pembangunan seperti pendidikan, kelembagaan, kesehatan dll.
Dengan
demikian, sebenarnya ekonomi pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi, akan tapi
yang dipelajari di jurusan ilmu ekonomi & jurusan ekonomi pembangunan hampir
sama. Di universitas-universitas (Indonesia), apabila ada jurusan ekbang, belum
tentu ada IE dan sebaliknya. Misalnya di UI IE, di UGM IE, di unair Ekbang, di IPB,
IESP (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan), Unsoed iesp, Unpad iesp dll {mohon koreksinya apabila ada perubahan ketika artikel ini disusun}
Lulusan
Program Studi Ilmu Ekonomi akan bekerja sebagai akademisi, analis ekonomi,
bankir dan pegawai pemerintahan. Selain itu juga bisa bekerja di sektor
pemerintahan, LSM, institusi penelitian, institusi pendidikan, perusahaan
swasta dll.
Baca juga: Mengangkat kembali pamor architecture bamboe
Pembagian Ilmu
Ekonomi
Dalam
mendefinisikan ekonomi, Alfred W. Stonier membagi ilmu ekonomi menjadi 3
kelompok, yaitu:
·
Ilmu Ekonomi
Deskriptif (Descriptive
Economic)
Bekerja
dengan mengumpulkan informasi-informasi faktual mengenai masalah ekonomi.
Ekonomi deskriptif menggambarkan
keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Hasilnya berupa
fakta-fakta atau data empiris.
Contohnya;
jumlah angkatan kerja, struktur serikat, asal usul serta sejarah lembaga
ekonomi, gambaran keadaan perekonomian petani bawang merah di Brebes, Jawa
Tengah atau menggambarkan keadaan perekonomian pengrajin patung Asmat di Irian
Jaya.
Pada
ekonomi deskriptif tidak ada
penjelasan mengapa fakta-fakta tersebut terjadi dan tidak ada pernyataan evaluatif atau penilaian pada
fakta-fakta itu.
·
Teori Ekonomi (Economic Theory)
Berusaha
menggeneralisasi data-data ekonomi dan memberikan penafsiran terhadap data
tersebut. Teori ekonomi merupakan kumpulan azas atau hukum ekonomi yang
digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kebijakan ekonomi (menerangkan
hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan tersebut
dalam suatu hukum ekonomi). Data-data sudah disusun, diolah dan diuji coba.
Dengan
kata sederhananya ilmu ekonomi yang bertugas menerangkan hubungan
peristiwa-peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan-hubungan tersebut
dalam suatu hukum ekonomi atau teori ekonomi. Ekonomi teori terbagi menjadi
dua, yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro, yang akan dibahas lebih lanjut.
·
Ilmu Ekonomi
Terapan (Applied Economic)
Merupakan
cabang ilmu ekonomi yang menggunakan hasil kajian teori ekonomi untuk
menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan ekonomi deskriptif. Dipandang sebagai
sarana untuk solusi bagi masalah-masalah praktis.
Ekonomi terapan antara lain menggunakan teori ekonomi, pengukuran dan metode analisis statistik serta ekonometrika untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan untuk menginformasikan kebijakan ekonomi.
Ekonomi terapan antara lain menggunakan teori ekonomi, pengukuran dan metode analisis statistik serta ekonometrika untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan untuk menginformasikan kebijakan ekonomi.
Dengan
kata lain, ilmu ekonomi yang memakai ekonomi teori untuk membuat dan merumuskan
kebijakan-kebijakan dalam rangka mengatasi masalah ekonomi.
Dengan
demikian, ekonomi terapan bersifat mempraktikkan atau menerapkan ekonomi teori
untuk digunakan dalam pemecahan masalah ekonomi. Karena bersifat penerapan maka
timbulah cabang-cabang ekonomi terapan, seperti: ekonomi koperasi, ekonomi
pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi internasional dan lain-lain.
Pengelompokan ilmu ekonomi
Pengelompokan ilmu ekonomi kembali terjadi pada tahun 1930-an
dan para ahli membaginya menjadi dua yaitu Ekonomi Makro (macroeconomics)
dan Ekonomi Mikro (microeconomics), dengan uraian:
1.
Ekonomi Mikro
(microeconomics)
Ilmu ekonomi mikro (sering
juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari
ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen, individu, rumah tangga dan
atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang dan jasa yang diperjual-belikan.
Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan
bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang
dan jasa selanjutnya.
Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Penerapan
ekonomi mikro:
·
Teori konsumsi
·
Teori produksi dan harga
·
Kesejahteraan ekonomi
·
Organisasi industri
·
Kegagalan pasar
·
Ekonomi finansial
·
Perdagangan internasional
2.
Ekonomi Makro
(macroeconomics)
Kebalikan dari ekonomi mikro
ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan,
terutama mengenai pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi,
tingkat pengangguran dan tingkat harga dan berbagai
kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan
pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah
studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi
menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan dan
pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk
mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi,
stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan.
Tujuannya
untuk memahami berbagai peristiwa ekonomi dan merumuskan serta memperbaiki
kebijakan ekonomi.
Permasalahan
yang dihadapi oleh ekonomi makro adalah:
·
Kemiskinan dan pemerataan
·
Krisis nilai tukar
·
Hutang luar negeri
·
Perbankan, kredit macet
·
Inflasi
·
Pertumbuhan ekonomi
·
Pengangguran
Baca juga: Rusunawa nyaman, Indonesia sejahtera
Cabang ilmu ekonomi
Manusia
adalah mahluk yang di dalam aktifitas kesehariannya tidak akan bisa lepas dari
aktifitas ekonomi, karena setiap kebutuhan hidupnya harus didapatkan dengan
cara menjual & membeli. Seperti membeli kebutuhan primer, skunder, tersier dan lain-lain. Aktifitas seperti itu
adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia, maka dari itu akan sangat
bagus sekali jika kita mempelajari ilmu ekonomi secara lebih mendalam.
Tentunya
banyak diantara kita yang sudah mengetahui tentang 8 cabang dari ilmu ekonomi
ini, namun tentunya ada pula yang belum mengetahuinya. Kadang kala kebanyakan
orang menganggap bahwa ilmu ekonomi ya ilmu ekonomi saja, tidak ada cabang dari
ilmu ekonomi ini, padahal sebenarnya ada dan jumlahnya cukup banyak yakni (8) delapan cabang keilmuan.
Delapan (8) cabang ilmu ekonomi:
Delapan (8) cabang ilmu ekonomi:
1.
Ilmu ekonomi moneter
Membahas
tentang uang, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, juga berbagai aspek yang
terkait langsung maupun tidak langsung dengan hal tersebut, seperti analisis kebijakan moneter; misalnya jumlah uang beredar,
inflasi, tingkat suku bunga, perbankan dan lain-lain.
2.
Ilmu ekonomi public
Membahas
tentang kebijakan pemerintah dalam perekonomian, seperti analisis kebijakan fiskal; misalnya pendapatan pemerintah,
hutang pemerintah, DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.
3.
Ilmu ekonomi industry
Membahas
interaksi perusahaan dalam suatu industry, dapat berupa persaingan usaha,
kinerja perusahaan, struktur pasar atau
kartel. Pembahasan ini termasuk dalam lingkup ekonomi mikro.
4.
Ilmu ekonomi internasional
Membahas
tentang kegiatan perekonomian antar bangsa atau antar negara. Seperti transaksi
perdagangan antar negara, aliran investasi/modal antar negara, eksport & import dan neraca pembayaran.
5.
Ilmu ekonomi regional
Membahas
interaksi ekonomi antar wilayah/daerah dan proses pengembangan suatu wilayah; misalnya transportasi, infrasturktur, demografi dan
pemukiman.
6.
Ilmu ekonomi sumber daya alam (SDA)
Membahas
masalah dan alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi. misal, eksternalitas positif dan negative, saat panen yang baik.
7.
Ilmu ekonomi sumber daya manusia (SDM)
Membahas
faktor produksi tenaga kerja, seperti masalah pengangguran, analisis pasar tenaga kerja, upah minimum, produktivitas pekerja dan tingkat pendidikan calon
tenaga kerja.
8.
Ilmu ekonomi syariah
Bertujuan
untuk menerapkan ekonomi Islam, pokok bahasannya antara lain prinsip bagi
hasil, penghapusan riba pada perekonomian, unsur
gharar (permainan/judi) dan zakat.
Baca juga: Sumpit, cerminkan perbedaan (satu) budaya
Prinsip ekonomi
Jika
kita amati kebutuhan manusia seperti tidak memiliki batas, karena kebutuhannya
begitu banyak dan biaya atau pengorbanan untuk membeli kebutuhan tersebut
terbatas maka terjadilah sesuatu yang disebut dengan prinsip ekonomi, apakah
itu prinsip ekonomi…?
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk
melakukan tindakan ekonomi. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan
tertentu untuk memperoleh hasil seoptimal mungkin.
Dengan kata lain suatu
usaha atau tindakan dalam mendapatkan kepuasan kebutuhan tertentu dengan
pengorbanan yang seminim mungkin, prinsip ekonomi mengarahkan kepada tindakan
supaya dapat mencapai keektifan serta keefesienan yang tinggi.
Tiga (3)
jenis prinsip ekonomi dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Prinsip ekonomi produsen
Produsen adalah orang yang
menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Produsen
mempertimbangkan agar menggunakan biaya produksi yang rendah untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Prinsip
ekonomi dalam kegiatan produksi adalah dasar berpikir untuk menghasil barang
atau jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu
atau dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya diperoleh
barang atau jasa tertentu.
Penerapan
prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
a.
Menggunakan bahan baku berkualitas
terbaik tetapi dengan harga yang paling murah.
b.
Mendirikan tempat usaha yang dekat
dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah pemasaran.
c.
Menggunakan sumber daya seperti modal,
tenaga kerja dan waktu seefisien mungkin.
d.
Menggunakan tenaga kerja terampil.
e.
Menggunakan mesin modern dengan
produktivitas tinggi tetapi dengan biaya yang rendah.
2.
Prinsip ekonomi distributor
Distributor adalah orang yang
menyalurkan barang dan jasa. Distributor mempertimbangkan efisiensi
jarak, biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyalurkan barang dan jasa untuk
memperoleh keuntungan maksimal.
Prinsip
ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah upaya menyampaikan barang dan jasa
dari produsen ke konsumen dalam jumlah, mutu dan waktu yang tepat dengan biaya
tertentu.
Penerapan
prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah sebagai berikut:
a.
Menyalurkan barang dengan tepat waktu
b.
Menggunakan sarana distribusi yang
murah
c.
MemiIih lokasi perusahaan di antara
produsen dan konsumen
d.
Meningkatkan mutu pelayanan
e.
Membeli barang pada produsen yang tepat
3.
Prinsip ekonomi konsumen
Konsumen adalah pengguna barang dan
jasa. Dengan pendapatan yang diterima, konsumen berusaha
mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya, oleh karena
itu maka konsumen perlu melakukan kegiatan selektif dalam membuat
skala prioritas kebutuhanya.
Prinsip
ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah dasar berpikir untuk memperoleh kepuasan
sebesar-besarnya dari satu barang atau jasa dengan anggaran dan pengorbanan
tertentu atau dengan anggaran dan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, diperoleh
kepuasan dari barang atau jasa tertentu.
Penerapan
prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah sebagai berikut:
a.
Membeli barang dengan kualitas bagus
b.
Membeli barang dengan harga murah
c.
Memilih barang sebelum membelinya
d.
Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
e.
Membuat daftar kebutuhan barang
penerapan dengan skala prioritas
Tujuan prinsip ekonomi
Ada beberapa tujuan dilakukannya
prinsip ekonomi, antara lain sebagai berikut:
- Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
- Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahan-kesalahan tertentu
- Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
- Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki
Baca juga: Jembatan air yang menakjubkan
Akibat yang ditimbulkan karena prinsip
ekonomi
Yang
dapat ditimbulkan karena prinsip ekonomi, diantaranya sebagai berikut ini:
1.
Bertindak ekonomis
Tindakan ekonomi adalah segala usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhan dengan pertimbangan yang rasional (setiap
tindakan melalui pemikiran atau dipikirkan secara matang terlebih dahulu), baik berdasarkan skala prioritas
dan atau kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.
Kebutuhan adalah keinginan
manusia yang menuntut untuk dipenuhi yang sifatnya tidak terbatas.
Seseorang
dikatakan bertindak secara ekonomis jika berhasil mendapat keseimbangan antara
hasil dan pengorbanan yaitu kebutuhannya dapat terpenuhi sebaik mungkin dan
pengorbanan atau biaya yang dikeluarkannya sekecil mungkin.
2.
Berpikir ekonomis
Maksud
dari berpikir ekonomis bukan hanya bagaimana cara memakai sumber yang telah ada
(dari alam), misalnya seperti: menggunakan hasil yang didapatkan dari alam
lalu dihabiskan begitu saja untuk konsumsi memenuhi keperluan sehari-hari,
akan tetapi bagaimana cara melakukan nilai hasil dari apa yang didapat dari
alam supaya memiliki nilai guna yang lebih baik lagi, untuk mengimbangi
keperluan atau kebutuhan yang akan semakin hari semakin meningkat.
Dan seseorang dapat dikatakan ekonomis jika orang tersebut telah melakukan tindakan produksi.
Dan seseorang dapat dikatakan ekonomis jika orang tersebut telah melakukan tindakan produksi.
Tanda individu
menerapkan prinsip ekonomi
Beberapa ciri individu yang
menerapkan prinsip ekonomi, antara lain sebagai berikut;
1. Bertindak rasional.
Maksudnya seseorang yang
melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi selalu dengan akal sehat. Bukan
berdasarkan emosi serta hawa nafsu.
2. Bertindak ekonomis.
Maksudnya seseorang yang
melakukan kegiatan ekonomi dengan segala perencanaan yang matang dan
perhitungan yang cermat.
3. Bertindak hemat.
Maksudnya seseorang melakukan
kegiatan ekonomi bisa menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
4. Membuat skala prioritas.
Maksudnya seseorang memenuhi
segala kebutuhan yang ada dengan membuat urutan kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingannya dari yang tidak mendesak sampai dengan
yang mendesak.
5. Bertindak dengan meggunakan prinsip cost
and benefit.
Maksudnya seseorang dalam melakukan
tindakan atau kegiatan ekonomi selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan
serta manfaat yang diterima dari tindakan atau kegiatan yang
dilakukannya.
Kegiatan ekonomi
Kegiatan
ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan orang dalam bidang ekonomi untuk menghasilkan
pendapatan dalam rangka memenuhi kebutukan hidup.
Kegiatan
ekonomi secara garis besarnya meliputi produksi, distribusi dan konsumsi:
1. Produksi adalah kegiatan menambah faedah
(kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan. Produksi di bagi menjadi dua macam yaitu produksi
barang dan produksi jasa.
Produksi
Barang yaitu kegiatan menambah faedah dengan mengubah
sifat dan bentuknya. Hal ini terdiri dari barang konsumsi dan barang modal.
Barang konsumsi siap untuk dikonsumsi langsung, barang modal digunakan untuk
menghasilkan barang berikutnya, contoh: pembuatan bahan-bahan baku pabrik
manufaktur, pembuatan aneka kerajinan, membuat makanan dan kebutuhan
lainya.
Produksi
Jasa yaitu kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa
mengubah bentuknya, contoh: sebuah pagelaran seni, angkutan barang, perbankan,
finance dsb.
Barang
hasil produksi tersebut dibedakan menjadi barang antara dan barang akhir. Apa
itu barang antara?
Barang
antara adalah barang yang digunakan untuk menghasilkan barang yang lain,
contohnya seperti lembaran besi, bahan kimia dasar, gandum, kain dan benang.
Sedangkan apa itu barang akhir? Barang akhir adalah barang yang siap
dikonsumsi, contohnya adalah pakaian, roti dsb.
2. Distribusi adalah suatu proses
penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai,
sewaktu/sampai dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi
tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility)
waktu, tempat dan pengalihan hak milik.
Distribusi
bertujuan untuk:
·
Pemerataan pemenuhan masyarakat di
berbagai daerah,
·
Menstabillkan harga barang/jasa,
·
Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
·
Menjaga kesinambungan kegiatan produksi,
serta
·
Mempercepat sampainya produksi ke tangan
konsumen
Cara-cara dalam distribusi
Untuk
menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara, yaitu:
·
Penyaluran barang/jasa melalui pedagang.
Barang
yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar
menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke
konsumen.
·
Penyalur barang/jasa melalui koperasi
Koperasi
berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat di sekelilingnya.
·
Penyaluran barang/jasa melalui toko milik produsen sendiri.
Produsen
yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui
toko tersebut.
·
Penyaluran barang/jasa melalui penjualan dari rumah ke rumah.
Barang
hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah.
·
Penyaluran barang/jasa melalui penjualan
di tempat tertentu yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah
juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu,
misalnya pasar dan tempat pelelangan ikan.
·
Tempat lain yang dipakai untuk menyalurkan barang/jasa
3. Konsumsi adalah tindakan menghabiskan
atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat suatu barang dalam memenuhi
kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya. Tujuan konsumsi adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Fungsi dari komsumsi adalah agar kelangsungan hidup tetap
terjaga.
Pelaku
kegiatan konsumsi, masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi dapat dibedakan
ke dalam tiga golongan, yaitu rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan,
dan rumah tangga pemerintah.
Baca juga: Senyum penghilang penat
Motif Ekonomi
Motif
ekonomi adalah keinginan atau alasan yang berperan
mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi baik dari dalam diri manusia
maupun dari luar/lingkungan.
Kata
motif berasal dari bahasa latin yaitu motus
yang artinya penggerak atau pendorong. Semua kegiatan ekonomi juga tidak lepas
dari keinginan yang melatar belakanginya. Jadi pengertian motif ekonomi adalah
alasan atau keinginan yang mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi.
Usaha manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi tersebut berbeda-beda dan
bermacam ragamnya, akibatnya motif ekonomi yang melatar belakanginya juga
bermacam macam.
Motif
ekonomi bisa datang dari dalam diri manusia dan juga dapat datang dari luar.
Motif yang datang dari dalam manusia disebut motif intrinsik, motif yang datang dari luar (orang lain) disebut motif ekstrinsik.
Kedua
motif tersebut terdapat contoh dan pengertiannya sendiri, sebagai berikut:
1.
Motif intrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang atau jasa
atas kesadaran sendiri.
Contoh:
Karena
belajar ingin pintar, karena ngantuk ingin tidur, karena haus ingin minum.
2. Motif ekstrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang ataupun jasa
karena dorongan orang lain atau pihak luar.
Contoh:
Wahyu dan teguh berbelanja di supermaket "A" karena menurut teman-temanya
harga barang di tempat itu lebih murah. Ranti bekerja di pabrik baja "B"
karena menurut teman bapak gajinya lebih tinggi.
Motif ekonomi dibagi 2 yaitu motif ekonomi
individu dan motif ekonomi perusahaan.
Motif ekonomi individu antara lain:
a. Motif memenuhi kebutuhan
b. Motif mencari kekuasaan ekonomi
c. Motif mencari penghargaan
d. Motif social
Motif ekonomi perusahaan antara lain:
1. Motif mencari laba
2. Motif menghasilkan produk tertentu dengan biaya seminimal mungkin
3. Motif menjaga kontinuitas
perusahaan
Tujuan akhir dari motif
ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran, seseorang melakukan tindakan
ekonomi, baik yang memiliki kegiatan ekonomi produksi maupun kegiatan ekonomi
distribusi didorong oleh berbagai alasan yakni sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemakmuran, baik
dengan adanya dorongan untuk mencari laba maupun dengan adanya suatu prinsip
pembaharuan atau innovator.
2. Untuk memperoleh penghargaan dari
masyarakat.
3. Untuk memperoleh kekuasaan dalam
masyarakat.
4. Ingin melakukan hal yang bersifat
sosial.
Baca juga: Jangan galau bro...
Ekonomi politik
Ilmu
Ekonomi Politik
adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua sub disiplin ilmu, yakni
politik dan ekonomi.[1].
Pembelajaran ilmu ekonomi politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat
inter disiplin, yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan
untuk menganalisis ilmu
sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. [1]
Ilmu
ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang
digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. [1]
Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai
sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989). [1]
Fokus
dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara umum, yang
bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik; yakni menyoroti interaksi
antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. [1]
Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu
mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik. [1]
Adanya
kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah
pihak berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini
berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.[2]
Dalam
upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas
dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.[3]
Terkait
dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat dua
sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni system ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal) dengan
sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi
terpusat (sosialis).[3]
Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau pertanyaan yang
sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu memengaruhi
kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara. [3]
Ekonomi politik secara
umum
Biasanya
ketika berbicara atau membahas ekonomi maka ingatan akan langsung tertuju pada
kata yang tidak lepas dari unsur produksi, komsumsi, distribusi, investasi,
eksport dan import dan sebagainya yang tentu berbeda ketika membahas politik,
istilah kata yang akan ditemukan seperti negara, ideologi, kelompok, pemerintah
dan sebagainya. Kemudian seiring dengan perkembangan dunia, kajian mengenai
ekonomi politik pun semakin luas.
Dengan sengaja atau tidak kedua kata yang secara empiris maupun istilah berbeda tersebut, dipadu-padankan menjadi satu kalimat "ekonomi politik". Sehingga dari kata tersebut muncul kajian baru yang berkaitan dengan kegiatan maupun keputusan yang dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingan masayarakat atau rakyatnya sesuai dengan tujuan dan ideologi negara yang bersangkutan.
Dengan sengaja atau tidak kedua kata yang secara empiris maupun istilah berbeda tersebut, dipadu-padankan menjadi satu kalimat "ekonomi politik". Sehingga dari kata tersebut muncul kajian baru yang berkaitan dengan kegiatan maupun keputusan yang dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepentingan masayarakat atau rakyatnya sesuai dengan tujuan dan ideologi negara yang bersangkutan.
Ungkapan
Economie politique yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai ekonomi
politik, pertama kali muncul di Perancis pada tahun 1615 dengan buku
terkenal oleh Antoine Montchrétien de: Traité de l'Economie Politique.
Physiocrats Prancis, Adam Smith, David Ricardo dan filsuf Jerman dan sosial
teori Karl Marx beberapa eksponen ekonomi politik.
Pada 1805, Thomas Malthus menjadi profesor pertama Inggris ekonomi politik, di East India Company College, Haileybury, Hertfordshire.
Pada 1805, Thomas Malthus menjadi profesor pertama Inggris ekonomi politik, di East India Company College, Haileybury, Hertfordshire.
Guru
pertama di dunia dalam ekonomi politik didirikan pada tahun 1763 di Universitas
Wina, Austria, Joseph von Sonnenfels adalah profesor tetap pertama. Di Amerika
Serikat, ekonomi politik pertama adalah mengajar di College of William dan
Mary, pada tahun 1784 Adam Smith The Wealth of Nations adalah buku teks yang
dibutuhkan.
Ekonomi
dan politik yang berkolaborasi kemudian kedua istilah ini menunjukkan
betapa eratnya keterkaitan faktor-faktor produksi, keuangan dan perdagangan
dengan kebijakan pemerintah seperti dalam di bidang moneter, fiskal dan
komersial. Seperti yang telah dibahas pada sebelumnya, sebenarnya terdapat
motif dari ekonomi politik, yaitu bahwa di dalam kegiatan ekonomi selalu ada
yang namanya motif politik yang tidak bisa di pungkiri.
Begitupun
dalam kegiatan politik tak jarang terselip secara jelas motif ekonomi. Contoh: eksport Cina ke Amerika dikaitkan dengan kepentingan politik, seperti bila
terjadi pelanggaran hak asasi manusia maka serta merta AS mengancam akan
meninjau kembali kebijakan perdagangannya dengan Cina, begitupun sebaliknya, untuk Indonesia ketika dianggap
tidak mengendalikan keamanan di Timor Timur pasca jajak pendapat, (jaman) IMF langsung
menghentikan perundingan pemberian bantuan.
Dilihat
dari pendekatannya, ekonomi memiliki sifat yang sangat amat kental untuk
memberikan pandangan bahwa politik dan ekonomi adalah satu hal yang berbeda.
Ini berangkat dari pemikiran bahwa pasar dapat memperbaiki sendiri bila ada
kegagalan atau kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pasar itu sendiri.
Pandangan ini menekankan bahwa ekonomi harus berdiri diluar wilayah-willayah politik
karena efektif atau tidaknya sebuah pasar itu diluar campur tangan
pemerintah. Hal ini merupakan khas pemikiran kaum klasik. Namun bila dari sudut
pandang bahwa ekonomi adalah perekonomian maka ekonomi membutuhkan
kerangka politik dan instrument hukum di dalamnya.
Dengan
demikian akan terlihat adanya keterkaitan secara langsung maupun tidak
langsung bahwa sebuah perilaku para pelaku pasar dalam ekonomi dan
ekonomi itu sendiri memiliki hal-hal yang erat kaitannya dengan politik.
Hal tersebut tampak baik dalam bentuk sistemnya, budaya, kerangka teori,
intrumen, lembaga-lembaga kepentingan dan lain-lain.
Keterkaitan
antara ekonomi dan politik telah jelas dan gamblang karena ekonomi dan politik
terutama di dunia kemodernan dan serba canggih saat ini, kedepannya hampir
tidak akan ada batasan-batasan yang kuat untuk menyekat satu dengan yang lain.
Seperti sistem politik saat ini yang sangat berpengaruh dalam menentukan pola
konsep ekonomi yang haru dilaksanakan seperti ambil kasus RRC atau Republik
Rakyat China yang secara politik jauh dari kata demokratis secara ekonomi
berkebalikan dengan sistem politiknya, teramat kapitalis dan sangat mendukung
pasar bebas namun "lebih" protect kepada pebisnis dalam negerinya dari luar, atau Singapura yang menganut Liberalisme dalam perekonomian namun
secara politik justru jauh berbeda dari sistem perekonomiannya.
Disini
penekanan secara teoritis juga lahir ketika ekonomi memberikan kontribusi besar
bagi adanya sistem pasar pada politik dan menggunakan politiklah sebuah sumber
daya yang bisa didistribusikan dan dialokasikan dalam sebuah instrument-instrumen
pemerintahan guna mewujudkan cita-cita tertinggi negara yang bersangkutan.
Baca juga: Kisah rimba raya...
Baca juga: Kisah rimba raya...
Pendekatan
dalam Ekonomi Politik
1. Pendekatan Pilihan Publik
Pilihan publik adalah suatu sikap
individu dalam menentukan pilihan mereka secara rasional. [3]
Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada aktor. [3]
Aktor dianggap sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan
berlandaskan pada asumsi dasar individualisme metodologis, yang menempatkan
sikap rasional idividu di dalam institusi non-pasar. [1]
Namun karena sifatnya yang
longitudinal[4],
maka hasil yang dimunculkan oleh model-model pilihan publik berbeda-beda pada
satu negara ke negara lainnya. [3]
2. Pendekatan Neo-Marxis
Pendekatan neo-marxis dalam
ekononomi politik, menekankan pada sifat holistik yakni analisis secara
menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek ekonomi makro dari sistem ekonomi
dan sistem politik.[3].
Selain itu, pendekatan ini memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni
berusaha membandingkan secara eksplisit.[3].
Pendekatan ini juga menyoroti dan
memodelkan berbagai perbedaan antar negara di bidang kesejahteraan, pertumbuhan
ekonomi dan ketergantungan kelas sosial di masyarakat.[3]
Ekonomi
politik atau dalam prakteknya kebijakan ekonomi adalah cara-cara yang ditempuh
atau tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah di bidang ekonomi dalam
upaya mencapai kemakmuran rakyat.
Beberapa
sarana politik ekonomi yang penting:
1. Politik moneter, merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur keuangan dan
perkreditan negara. Misalnya, kebijakan mengenai jumlah uang yang beredar,
pemberian kredit dan tinggi rendahnya suku bunga.
2. Politik fiskal, merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang mengatur
kebijakan negara, naik di bidang anggaran maupun perpajakan.
3. Politik produksi, adalah kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan
peningkatan prduksi dalam negeri dengan menggunakan sumber-sumber alam secara
efisien.
4. Politik perdagangan luar negeri,
merupakan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan ekspor import, neraca
pembayaran, utang luar negeri, kurs valuta asing dan kerja sama
internasional.
5. Politik harga dan upah, adalah kebijakan
pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian harga-harga barang dan upah yang
merupakan bagian penting dalam usaha stabilitas dalam bidang ekonomi.
6. Politik sosial dan ketenagakerjaan,
merupakan kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan penciptaan kesempatan
kerja, hubungan tenaga kerja dan kesejahteraan tenaga kerja.
Pernyataan yang dikenal dalam ilmu ekonomi
1.
Pernyataan positif
Pernyataan
positif menggambarkan fakta-fakta
dari kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Fakta-fakta ini berhubungan
dengan perkiraan tentang hal yang sudah terjadi dan hal yang akan terjadi.
Contohnya,
produsen atau pengusaha yang memanfaatkan sumber daya ekonomi secara efisien
akan menghasilkan barang yang murah sehingga mendapat laba maksimum.
Akibat
penggunaan sumber daya ekonomi yang efisien, pendapatan akan meningkat, mereka
yang terlibat dalam kegiatan ini akan menjadi kaya. Contoh lainnya, penerapan
teknologi di bidang pertanian dapat membuat hasil pertanian meningkat, kemakmuran pun akan bertambah.
Akan
tetapi, fakta di lapangan sering memperlihatkan bahwa orang yang berhasil dalam
sektor pertanian hanya sedikit. Hal ini disebabkam hanya sebagian warga yang
aktif dalam kegiatan produksi, sedangkan warga yang lain hanya menjadi
konsumen, akibatnya hanya sebagian orang yang dapat menikmati kekayaan. Kasus
seperti ini merupakan pernyataan positif dan dapat ditelaah kebenarannya dengan
menggunakan data atau fakta yang tersedia.
2.
Pernyataan normative
Ekonomi
normatif terutama berkaitan dengan
kriteria kebijakan yang optimal. Ilmu ekonomi normatif menggunakan studi empiris dan prediksi ekonomi positif, serta menggabungkan keduanya dengan
pertimbangan nilai yang mencerminkan gagasan ideal tentang masyarakat dalam
rangka untuk memperoleh rekomendasi kebijakan.
Contohnya,
apakah lembaga administratif
pemerintahan lebih baik daripada pasar dalam menampung perubahan pola
permintaan air?
Berapa
besar polusi yang dapat diperkenankan? Haruskah proyek penyediaan air tertentu
dilakukan? Dalam pernyataan normatif, pertentangan antara hal yang baik dan
buruk menjadi perhatian.
Pernyataan
ekonomi normatif banyak digunakan oleh penasihat ekonomi. Contohnya, dalam
pernyataan positif dikatakan bahwa sebaiknya pajak dikenakan pada setiap orang
yang menerima penghasilan.
Di
sisi lain, pernyataan normatif mengatakan agar pemungutan pajak harus
mensejahterakan setiap orang. Pernyataan ekonomi normatif memfokuskan pemikiran
terhadap hal-hal yang sebaiknya terjadi untuk kesejahteraan masyarakat.
Metodologi ilmu ekonomi
Metodologi
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berhubungan
dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi. Istilah
'metodologi' juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari
'metode'.
Sering disebut sebagai The queen of social
sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif
untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan
Tinbergen pada masa setelah Perang
Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri,
yang mengkombinasikan matematika, statistik
dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah
model General equilibrium
(keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat dari
satu agen ekonomi ke agen yang lain.
Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang
pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari
keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya
terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan
perilaku agen yang berubah-ubah.
Masalah-masalah
metodologi yang dibahas, termasuk kesamaan dan kemiripan dengan ilmu alam dan
ilmu sosial lain, yaitu:
1.
Pengertian ekonomi
2.
Cakupan ilmu ekonomi seperti yang
ditetapkan metodenya
3.
Prinsip dasar dan kepentingan operasi
teori ekonomi
4.
Individualisme
metodologis versus holisme dalam
ekonomi
5. Aspek penyederhanaan asumsi bermanfaat
dan prediktif vs. realistis, termasuk pilihan rasional dan
peningkatan keuntungan.
6.
Status ekonomi secara ilmiah
7.
Keseimbangan pendekatan secara empiris dan a priori
8.
Batas dan penggunaan metode eksperimental
9.
Analisis metode matematika dan aksiomatik dalam ekonomi
10. Penulisan dan retorika ekonomi
11.
Analisis teori dan praktik dalam ekonomi
kontemporer.
Tahap metodologi ilmu ekonomi
1.
Melakukan observasi dan memilih teori
2.
Mengidentifikasi permasalahan serta
menentukan variabel dan hipotesis.
3.
Menggunakan asumsi dan model
4.
Penggunaan Model Diagram Aliran Sirkuler
5.
Penggunaan Model Kurva Batas Kemungkinan
Produksi
Baca juga: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang
Kegunaan ilmu ekonomi
Kegunaan
mempelajari ilmu Ekonomi:
1. Setiap manusia pasti berusaha mengatur
kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di
sektor kebutuhan manusia.
2. Ilmu ekonomi sangat berperan penting
bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu
ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
3. Ilmu ekonomi sangat berperan penting
dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial/masyarakat.
4. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih
seseorang agar berjiwa sosial dan bersifat teliti (cermat) serta ekonomis.
5. Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih
seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan
bijak.
6. Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting
dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga,
tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari
keperluan yang terpenting/mendesak terlebih dahulu.
7. Mempelajari ilmu ekonomi melatih
seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.
Demikianlah
uraian singkat artikel berjudul "Gambaran secara singkat ilmu ekonomi", yang kami
posting kali ini, semoga dengan artikel diatas, kita dapat lebih
memahami arti "ekonomi" yang sesungguhnya, walaupun bagi sebagian
individu, info ini sudah 'sangat' ketinggalan kereta...
Salam sukses, semangat membangun...
Salam hangat
0 komentar:
Post a Comment